Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi dan Numerasi

30 Oktober 2022   21:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   21:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu siang. Cuaca kurang bersahabat. Sebentar rintik hujan turun, sebentar panas menyengat. Orang jawa bilang "udan tekek, macan dhedhe." Artinya apa? Penulis juga nggak "ngeh." Hehehe...

Sebelum pelatihan dimulai penulis sempat berbincang-bincang dengan Bu Yati Suwartini, M.Pd. (Kepala SMP Labschool Kebayoran Lama) dan memberikan cindera mata berupa buku hasil literasi. Buku hasil literasi juga penulis berikan kepada Pak Yudo Ismedi (Kepala SMP Tarakanita III). Buku literasi dan salam literasi seakan menjadi simbol persahabatan tuk saling belajar dan menempa diri.

Pukul 13.00 WIB, pelatihan dimulai. MC membuka acara dengan mengajak peserta pelatihan berdoa. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya menggema, membangkitkan semangat peserta. Ibu Hj. Hamidah memberikan sambutan pertama dengan mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada pembicara dan peserta. Dr. Pesta Maria Yance Sinaga  memberikan sambutan sekaligus membuka acara.

"Adalah menjadi kewajiban bagi saya untuk berbagi kepada peserta pelatihan yang hadir di ruangan ini setelah mendapatkan pelatihan dari direktorat." Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa literasi dan numerasi merupakan dasar kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai pondasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya agar anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dimasyarakat.

Beliau melanjutkan bahwa tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk menguatkan pemahaman tentang literasi dan numerasi dengan harapan tidak terjadi distorsi terkait hal tersebut. Kemudian beliau menjelaskan penerapannya dalam pembelajaran maupun dalam hidup sehari-hari.  Literasi bukan hanya sebatas membaca tetapi juga literasi data, literasi teknologi bahkan literasi manusia. Seperti apakah literasi manusia itu? Yaitu membuat lingkungan belajar dengan istilah  "kesengajaan yang tidak disengajai." Apakah maksudnya? Maksudnya adalah kita sengaja membuat desain pembelajaran untuk peserta didik,  sementara peserta didik tidak merasa bahwa kegiatan itu disengaja. Demikian, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun