Jika si A mampu memprediksi dengan tepat jenis kelamin sebutir telur, belum bisa dipastikan apakah si A benar memprediksi jenis kelamin telur karena faktor kebetulan atau karena memang si A ahli memprediksi jenis kelamin telur. Peluang benar menebak jenis kelamin sebutir telur secara acak adalah 50%, artinya jika karena faktor kebetulan, peluang benar 50% dan peluang salah 50%. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa menyimpulkan si A ahli dalam memprediksi, dengan kata lain kita tidak akan menolak H0 yang menyatakan si A benar memprediksi karena faktor kebetulan.
Jika si A mampu memprediksi dengan tepat jenis kelamin dua butir telur, juga belum bisa dipastikan apakah si A benar memprediksi jenis kelamin telur karena faktor kebetulan atau karena memang si A ahli memprediksi jenis kelamin telur. Peluang menebak dengan benar jenis kelamin dua butir telur secara acak adalah 0.5 pangkat 2 = 50% x 50% = 25%, artinya jika karena faktor kebetulan, peluang benar 25% dan peluang salah 75%. Dalam kondisi seperti ini, kita masih tidak bisa menyimpulkan si A ahli dalam memprediksi, dengan kata lain kita tidak akan menolak H0 yang menyatakan si A benar memprediksi karena faktor kebetulan.
Tetapi jika si A mampu memprediksi dengan tepat jenis kelamin seratus butir telur, secara logika hampir bisa dipastikan itu tidak mungkin terjadi karena faktor kebetulan. Peluang menebak dengan benar jenis kelamin seratus butir telur secara acak adalah 0.5 pangkat 100 = 0.79E-31 = 0.0000000000000000000000000000079, artinya jika karena faktor kebetulan, peluang benar mendekati nol (hampir pasti salah) dan peluang salah mendekati 100% (hampir pasti salah). Dalam kondisi seperti ini, kita menyimpulkan si A memprediksi 100 butir telur dengan benar bukan karena faktor kebetulan. Dengan kata lain, kita akan menolak H0 yang menyatakan si A benar memprediksi karena faktor kebetulan dan menerima H1 yang menyatakan si A benar memprediksi bukan karena faktor kebetulan. Ini berarti si A memang ahli dalam memprediksi jenis kelamin telur.
Peredaran Benda-benda di Alam Raya
Mari kita mulai dengan contoh peredaran benda-benda di alam semesta. Planet-planet mengelilingi matahari dengan jalur orbit yang teratur, dan bintang-bintang di galaksi tidak bergerak acak melainkan mengikuti pola tertentu. Menurut hipotesis nol (H0), semua benda ini bergerak secara acak dan kebetulan mengikuti jalur orbitnya. Namun, bukti-bukti yang ada menunjukkan pola dan keteraturan yang menolak hipotesis ini.
 Hipotesis:
- H0: Peredaran benda-benda di alam raya terjadi secara kebetulan dan acak.
- H1: Peredaran benda-benda di alam raya tidak terjadi secara kebetulan
 Pengumpulan Data:
Kita dapat mengumpulkan data dari observasi astronomi tentang orbit planet, gerakan bintang, dan pola-pola dalam galaksi. Data ini menunjukkan bahwa benda-benda langit bergerak sesuai dengan hukum gravitasi Newton dan teori relativitas Einstein, yang menunjukkan keteraturan dan konsistensi.
 Analisis dan Keputusan: