Mohon tunggu...
Wicaksono cahyo nugroho
Wicaksono cahyo nugroho Mohon Tunggu... Guru - jabatan guru matematika

"Saya adalah seseorang yang antusias dan penuh semangat dalam menjalani kehidupan. Saya menemukan kegembiraan dalam dua bidang yang berbeda namun sangat mencerminkan sisi berbeda dari kepribadian saya. Pertama, sebagai seorang pencinta matematika, saya merasa seperti seorang penjelajah yang terus mengeksplorasi dunia angka dan pola. Melalui matematika, saya menemukan keindahan dalam struktur dan logika yang mendasarinya. Saya senang dengan tantangan yang matematika tawarkan, dan selalu siap mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis saya. Selain itu, di luar dunia angka, saya juga seorang pecinta olahraga, terutama badminton. Memegang raket dan berada di lapangan membuat saya merasa hidup dan bugar. Olahraga ini mengajarkan saya tentang kerja keras, dedikasi, dan disiplin. Saat bermain badminton, saya menemukan semangat kompetitif dan kepuasan dalam mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Menggabungkan kedua hobi ini memberi saya keseimbangan yang penting dalam hidup. Di satu sisi, saya menikmati melibatkan otak saya dalam matematika yang penuh dengan teka-teki dan penyelesaian masalah. Di sisi lain, saya menemukan cara untuk melepaskan energi dan menjaga kesehatan melalui badminton yang mengasyikkan. Meskipun dua bidang ini berbeda, keduanya melengkapi satu sama lain dan membantu saya menjadi pribadi yang lebih baik dan beragam."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru Matematika dan Murid: Menemukan Harmoni di Kelas

30 Juni 2024   07:32 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

**Studi Kasus: Pengalaman Seorang Guru Matematika**

Misalnya, seorang guru bernama Ibu Siti menghadapi siswa bernama Rudi yang dikenal sebagai murid nakal di kelas. Rudi sering mengganggu teman sekelasnya dan jarang menyelesaikan tugas. Alih-alih menghukumnya, Ibu Siti memutuskan untuk berbicara secara pribadi dengan Rudi. Dalam percakapan tersebut, Rudi mengungkapkan bahwa dia merasa kesulitan dengan matematika dan tidak memiliki dukungan di rumah.

Mengetahui hal ini, Ibu Siti mulai memberikan perhatian lebih kepada Rudi dengan menawarkan bimbingan tambahan setelah kelas dan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik. Lambat laun, Rudi mulai menunjukkan perbaikan, baik dalam perilaku maupun akademiknya. Melalui pendekatan yang sabar dan pengertian, Ibu Siti berhasil mengubah Rudi menjadi siswa yang lebih baik.

**Kesimpulan**

Menghadapi murid nakal adalah tantangan yang sering dihadapi oleh guru matematika. Namun, dengan pendekatan yang tepat, guru bisa membantu siswa tersebut menemukan minat dalam pelajaran dan memperbaiki perilaku mereka. Kesabaran, pemahaman, dan kreativitas adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis di mana setiap siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar.

Dengan membangun hubungan yang positif dan menggunakan metode pengajaran yang menarik, guru bisa mengubah tantangan menjadi peluang untuk menciptakan dampak positif dalam kehidupan siswa.

---

Artikel ini menggambarkan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan, di mana memahami latar belakang dan kebutuhan siswa menjadi prioritas dalam proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun