Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Balik Modernitas : Bagaimana Gen Z Peduli Pada Sekitarnya

23 Desember 2024   10:25 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapur Berantakan | Sumber : dokumen pribadi

Dari Komplain Hingga Angkat Koper

Pagi ini, saya kembali dibuat kesal. Dapur yang sudah saya bersihkan beberapa hari yang lalu kembali terlihat seperti tempat pembuangan sampah. Tumpukan piring kotor memenuhi wastafel, dan bau tak sedap menyeruak dari arah tempat sampah yang meluap. Saya komplain, tentu saja. Tapi seperti biasa, keluhan saya hanya diterima dengan anggukan kosong tanpa ada tindakan nyata.

Kesabaran saya sudah setipis tisu. Saya mulai serius mempertimbangkan untuk angkat koper dari sini. Kenapa? Karena saya tahu, berapa kali pun saya komplain, tidak akan ada perubahan. Mungkin, kontrakan ini bukan tempat yang tepat bagi orang yang menghargai kebersihan dan tanggung jawab seperti saya.

Refleksi dan Sindiran untuk Generasi Z

Generasi Z sering disebut sebagai generasi yang inovatif, kreatif, dan adaptif. Mereka tumbuh dengan teknologi canggih dan memiliki akses yang luas ke informasi. Namun, apakah semua kelebihan itu berarti jika mereka tidak bisa menjaga hal-hal mendasar seperti kebersihan dan tanggung jawab?

Ini bukan hanya tentang dapur kotor atau sampah yang tidak dibuang. Ini tentang sikap dasar yang mencerminkan bagaimana mereka memandang dunia dan peran mereka di dalamnya. Jika di ruang sekecil dapur bersama saja mereka gagal menunjukkan kepedulian, bagaimana mereka akan berkontribusi pada masyarakat yang lebih besar?

Mungkin, alih-alih terus mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan masalah, generasi Z perlu kembali belajar tentang nilai-nilai dasar. Tentang pentingnya bekerja sama, tentang rasa memiliki, dan tentang tanggung jawab terhadap hal-hal kecil yang seringkali luput dari perhatian.

Akhir Kata

Saya tidak ingin menyalahkan generasi Z sepenuhnya. Toh, mereka hanyalah produk dari lingkungan dan pendidikan yang mereka terima. Namun, bukan berarti mereka bisa lepas tangan. Setiap generasi memiliki tantangan dan tanggung jawabnya masing-masing. Dan untuk generasi Z, mungkin tantangan terbesar mereka adalah belajar untuk peduli.

Jadi, untuk anak-anak generasi Z yang mungkin membaca tulisan ini, izinkan saya memberikan pesan sederhana: Jangan biarkan kesan modernitas membuat kalian melupakan nilai-nilai dasar. Kebersihan bukan hanya tanggung jawab ibu kos atau penghuni lain. Kebersihan adalah cerminan dari bagaimana kalian menghormati diri sendiri dan orang-orang di sekitar kalian.

Dan untuk saya sendiri, mungkin inilah saatnya untuk mencari tempat tinggal baru. Tempat di mana dapur bersama benar-benar menjadi tempat yang bersih dan nyaman, bukan sekadar arena kekacauan. Semoga saja, di tempat yang baru nanti, saya bisa kembali menemukan generasi Z yang bertanggung jawab dan peduli, seperti yang pernah saya kenal di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun