Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Dari Hobi Hingga Menuai Apresiasi, Perjalanan Menulis

5 Desember 2024   19:14 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apresiasi Mojok.co | Sumber : dokumen pribadi

Menulis adalah seni yang mampu mengabadikan pemikiran, perasaan, dan pengalaman seseorang hingga melintasi batas waktu. Seperti peribahasa yang mengatakan, "Gajah mati meninggalkan gading, penulis mati meninggalkan karyanya yang kekal nan abadi," tulisan memiliki kekuatan untuk hidup lebih lama dari penulisnya sendiri. Inilah salah satu alasan mengapa saya merasa terhubung begitu dalam dengan dunia menulis, meskipun awalnya hanya sekadar aktivitas iseng di sela-sela kesibukan.

Beberapa waktu lalu, saya mencoba peruntungan dengan mengirimkan tulisan ke salah satu media pop terkenal di Indonesia, Mojok.co. Media ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca, khususnya masyarakat Yogyakarta, dengan gaya penulisan yang santai, dekat dengan keseharian, namun tetap memberikan makna. Tanpa disangka, tulisan sederhana yang saya kirimkan berhasil masuk dalam trending mingguan.

Bagi sebagian orang, hal ini mungkin biasa saja. Namun bagi saya, ini adalah pencapaian yang luar biasa. "Rejeki memang tak melulu soal uang," pikir saya saat itu, "Kadang, apresiasi yang tulus dari orang lain lebih bernilai."

Dari Hobi yang Terabaikan Menjadi Pengakuan Diri

Sejak kecil, saya selalu menyukai dunia literasi. Namun, dengan kesibukan kerja dan rutinitas harian, hobi ini kerap terabaikan. Menulis hanya menjadi kegiatan sambilan ketika ada waktu luang. Namun, pengalaman masuk ke dalam daftar trending Mojok.co membuka kembali semangat saya yang selama ini tertidur.

Kejutan berlanjut ketika pagi itu, saat saya masih beristirahat setelah beberapa hari diterpa hujan di Jakarta, Depok, dan Bogor, saya menerima kabar dari Mojok.co. Mereka mengapresiasi tulisan saya dengan memberikan hadiah sebuah buku. Sebuah penghargaan yang mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi saya, itu adalah bentuk pengakuan atas usaha dan kerja keras yang selama ini saya lakukan dalam menulis.

"Kaget, tapi tidak berlebihan," itulah yang saya rasakan. Hadiah sebuah buku mungkin tampak sederhana bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah pengakuan besar atas usaha yang selama ini saya lakukan di waktu luang.

Menulis: Pelarian yang Berbuah Manis

Di era digital seperti sekarang, banyak orang beralih ke platform visual seperti vlog untuk mengekspresikan diri. Saya pun sempat mencoba membuat vlog, berharap bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Namun, saya segera menyadari bahwa dunia vlog tidak memberikan saya kepuasan yang sama seperti menulis.

Menulis adalah pelarian yang penuh makna. Saat jari-jemari menari di atas keyboard, saya merasakan kebebasan untuk menuangkan segala pemikiran yang terpendam. Dalam kata-kata, saya menemukan suara yang selama ini sulit saya ungkapkan secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun