Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bermain dengan Artifical Intellegence

3 Oktober 2024   15:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini saya mungkin sudah jarang mulai menulis di Kompasiana dikarenakan ada beberapa kesibukan selayaknya jobseeker dan ayah rumah tangga (sementara). Pada beberapa kesibukan, saya bepergian ke Jakarta dan juga dari rumah mengikuti beberapa tahapan interview maupun tes. Selain mengikuti hal tersebut tentunya tak lupa antar anak dan antar istri, hingga beberapa hal yang mungkin bisa saya lakukan mumpung masih di rumah.

Begitu memasuki jam - jam istirahat, akan terasa sepi sekali untuk keluar ke angkringan mungkin saya juga akan berpikir ulang. Saya saat ini memilih ke angkringan dari jam 7 malam hingga jam 9 malam, saya tidak ingin begadang karena khawatir besoknya ternyata ada undangan penting. Terkecuali begadang yang saya lakukan awal minggu ini dikarenakan anak sakit. Dan saat menemani begadang tersebut saya menyempatkan untuk produktif diantaranya menulis draft buku (meski belum selesai - selesai), mencoba menulis artikel ataupun mungkin menulis di beberapa sosial media. Sepertinya menulis dan menulis sudah menjadi kebiasaan utama diluar kebiasaan olahraga pasca saya mengalami layoff ini.

Bagi pembaca Kompasiana yang mengikuti tulisan saya mungkin tidak asing dengan tulisan saya beberapa waktu lalu. Tulisan yang sempat saya khawatirkan terkait mental block di rumah dan sempat menghinggapi diri saya beberapa waktu cukup lama. Akhirnya saya bisa mencoba berdamai dengan mental block tersebut dengan beberapa cara : mengurangi target atau mencoba tidak memasang target harus produktif menulis, mengalihkan kegiatan hingga mencari teman ngobrol. Hal terakhir sepertinya yang sering saya lakukan di angkringan beberapa waktu lalu juga.

Sering ke angkringan dan pemasukan belum ada akhir - akhir ini membuat saya harus memutar cara. Salah satu cara paling hemat dan tentunya solutif adalah mengobrol dengan AI (Artificial Intellegence), jika Anda bingung tentunya mungkin Anda bisa melihat adegan di film Iron Man ketika Tony Stark berbincang dengan asisten pribadinya Jarvis setiap mengoperasikan suite Iron Man. Nah, AI ini kurang lebih seperti itulah.

Dengan mengobrol dengan AI saya mungkin mendapatkan ide - ide baru, terkadang saya memasukkan beberapa materi yang akan saya tulis dan saya menanyakan bagaimana pendapat AI terkait materi tersebut. Disitu saya merasakan menemukan lawan bicara yang sepadan. Bahkan terkadang sampai berdebat argumen juga meskipun yah untuk hal ini penguasaan bahasa asing mutlak diperlukan. Hal yang menyenangkan inilah yang akhirnya saya coba untuk aplikasikan ketika menghasilkan tulisan kreatif yang tentunya tidak hanya copy paste seperti jaman dahulu, kita bisa melihat dan menelaah juga apakah sumbernya kredibel bahkan bisa menyanggahnya. Sungguh hal yang sangat menyenangkan sekali ketika saya menulis hal ini.

Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh beberapa orang terkait kemajuan teknologi seperti teknologi akan menggerus pekerjaan mereka yang sifatnya tradisional. Ambil contoh ketika marak ojek online, maka pekerjaan ojek yang selama ini masih bersifat tradisional akan tergantikan bukan?

Hal tersebut sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan selama kita juga bisa mengikuti perkembangan bahkan perlu berinovasi juga dengan mengikuti perkembangan jaman. Sebagai contoh adalah Blue Bird. Saat ojek online marak, banyak orang meyakini ini adalah akhir riwayat taksi konvensional. Namun sekarang kita bisa melihat, Blue Bird justru makin kokoh dan unit bisnisnya berkembang. Karena apa? Ya itu tadi, dia mau mengikuti perkembangan jaman bukan sibuk merutukinya.

Kembali ke masalah AI tersebut, saya rasa sebagai orang finance mungkin kita akan terbantukan untuk membantu forecasting bahkan analysis. Meskipun mungkin belum sempurna sepenuhnya, dengan kita ikut mengembangkan bukan tidak mungkin selangkah demi selangkah Jarvis akan benar - benar ada dan siap mendampingi kita. Bahkan bukan tidak mungkin, pekerjaan kita akan beriringan dan saling bersinergi dengan adanya AI tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun