Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengalami Mental Block di Rumah

23 September 2024   08:38 Diperbarui: 23 September 2024   14:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir - akhir ini saya mungkin mulai membatasi untuk menggunakan smartphone. Setelah sekian lama di rumah saja dengan sesekali ke Jakarta nyatanya saya justru mengalami masalah baru yaitu mental block. Untuk menulis kali ini saja saya sempat mengalami kebuntuan ide hingga beberapa kegiatan yang biasanya saya lakukan di beberapa hari ini tidak ada semangatnya sama sekali.

Mungkin beberapa hari yang lalu saya masih bersemangat untuk menceritakan segala hal di beberapa sosial media, bahkan saya juga aktif untuk mengupload foto maupun video. Namun percayalah bahwa ada masa - masa dimana saya akhirnya mengalami kejenuhan, ingin menjauh semua dari sosial media bahkan dari lingkungan sekitar.

Sepertinya ada kesalahan saya yang harus segera dibenahi, terutama terkait dengan beberapa hal yang terjadi minggu ini. Saya perlu waktu sejenak untuk istirahat atau bahkan jika ada rejeki saya ingin sekali pulang kampung ke Jogja. Praktis selama di Bogor ini saya justru makin buntu dengan aktifitas yang tak ada ketentuannya ini. Saya harap akan ada kesibukan baru yang lebih produktif begitu di Jogja.

Saya sendiri baru saja melakukan observasi kecil - kecilan mengapa mental block ini makin sering terjadi disini, ketika saya berada di lingkungan yang sifatnya monoton. Praktis tidak ada hal yang bisa dibagikan, semua berjalan apa adanya. Mungkin bagi sebagian orang hal ini menyenangkan, namun percayalah pada jangka panjang saya juga nyaris mengalami kegilaan untuk hal - hal seperti ini. Saya butuh sesuatu yang mungkin terlepas dari apa yang sudah sering ada disini dan saya rasa hal itu makin susah.

Selain hal yang monoton ternyata manusia memang membutuhkan setidaknya pelecut semangat. Menulis memang hobi saya sedari dulu, namun menulis tanpa adanya hal yang dikejar ternyata ada juga dampaknya. Saya meski tidak mengejar apapun merasa ada hal yang harus dikejar diluar tulisan, hidup dengan penuh target - target namun diubah atau dipaksa untuk menerima nyatanya membuat diri makin tersiksa. 

Ada beberapa hal yang sudah direncanakan jauh hari nyatanya meleset, tidak sesuai harapan dan akhirnya kecewa. Belajar menerima ternyata tidak semudah itu terlebih dengan lingkungan yang nyaris tidak ada tantangannya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun