Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ghosting, Menggantung Harapan si Pencari Kerja

20 September 2024   08:21 Diperbarui: 20 September 2024   08:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Job interview | Sumber gambar : forbes.com

Sebagai salah seorang kandidat tentunya saya juga memiliki pengalaman kurang mengenakkan terkait kemampuan komunikasi tersebut. Beberapa hal tersebut diantaranya menginformasikan untuk menghadiri tahapan interview pada malam hari, kemudian ketika saya melakukan follow up pagi harinya saya tak mendapatkan jawaban sama sekali. Bahkan pernah juga saya sudah menuju lokasi interview, secara mendadak saya mendapatkan kabar dari HRD bahwa tes dibatalkan. Kecewa tentunya dengan waktu serta biaya yang sudah dialokasikan namun saya juga hanya bisa mengomel saja dalam hati kala itu.

Dari beberapa poin tersebut tentunya kita bisa segera membuat pertimbangan untuk segera move on apabila beberapa tanda tersebut sudah diketahui. Sayangnya seringkali kita sendiri acap bebal dan masih terus berharap akan ada suatu keajaiban muncul meski probabilitasnya sangat kecil sekali. Hal yang paling menyesak dari beberapa orang yang masih berharap tersebut mirip seperti paragraf sebelumnya : biaya, waktu dan beberapa hal lain yang sudah dikeluarkan untuk mengikuti tahapan demi tahapan itu tidak sedikit dan tentunya menguras pikiran mereka pada akhirnya.

Saat ini memang mencari pekerjaan sesuai dengan kualifikasi dirasa susah sekali. Memiliki pengalaman pun juga belum tentu menjamin kita dengan mudah diterima, bagaimana juga dengan kita -- kita yang tidak memiliki pengalaman kerja. Dilema tentunya ketika kita melihat kebutuhan hidup semakin besar sementara pekerjaan tak kunjung dapat, bahkan untuk mendapatkan pekerjaan secara tetap semakin susah. Maraknya gig economy membuat perusahaan makin enggan untuk mencari karyawan tetap. Sudah saatnya kita sebagai masyarakat terutama golongan pencari kerja untuk lebih selektif dalam memilih pekerjaan. Apabila dirasa skill kita mampu menjual mungkin tidak ada salahnya tren gig economy ini dijadikan peluang ketimbang dijadikan halangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun