Mohon tunggu...
Wicahyanti Pratiti
Wicahyanti Pratiti Mohon Tunggu... Bankir - Moody Writer who wants to write better

A banker. A wife. Mother of one. Everlasting Life Learner. A fighter for a better me and family, for here and hereafter.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berapa Gaji Seorang Pembersih Kaca Gedung Bertingkat?

30 November 2014   23:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 7175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Orang bilang bahagia itu bila bekerja sesuai dengan passion (hobi / kesenangan) kita. Contohnya ni, dulu waktu masih kecil karena kebanyakan orang senengnya main dokter-dokteran, banyak orang cita-citanya jadi dokter. Nah, saya jadi kepikiran nih, ada ga ya orang yang dulu senengnya manjat pohon, cita-citanya jadi pembersih kaca gedung bertingkat? Rasanya sih ga mungkin ya..Nah,kali ini saya sedang tertarik untuk menulis mengenai mereka, sang Gondola rider (saya menyebut para pembersih kaca gedung bertingkat) yang berjasa banyak bagi para pekerja yang posisi duduknya seperti saya,di sisi sebelah kaca. Mengapa saya bilang berjasa?Karena tanpa mereka, kaca di sebelah saya itu pasti sudah penuh dengan debu. Tanpa mereka mungkin saya tidak bisa memandang rintik hujan melalui kaca yang berdebu tersebut, yang karena tertutup debu, saya pasti tidak bisa melihat jalanan sedang macet atau lengang, atau mungkin saya hanya bisa memandangi komputer di depan saya, mati gaya. Hehe.

Pagi ini, secara tidak sengaja saya melihat keluar jendela dan mendapati 2 orang Gondola rider saling ngobrol sambil membersihkan kaca. Gedung tempat saya bekerja terletak di lantai 12 di kawasan jalan sudirman jakarta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana mereka berdiri di atas Gondola setinggi itu. Tak tampak gurat ketakutan pada wajah mereka. Lalu saya bayangkan bila saya yang berdiri di atas sana. Ah, jangankan berdiri di sana. Berdiri di dalam gedung saja melihat ke bawah saya merasa deg-degan. Mungkin bagi mereka ketinggian adalah hal yang biasa. Tapi saya tidak bisa membayangkan bila saya menjadi keluarganya. Betapa kuatirnya anaknya memiliki ayah yang mempertaruhkan nyawanya setiap hari disana. Yang jadi pertanyaan saya, berapa ya gaji mereka sehingga mereka mau bekerja pada bidang yang sangat berisiko itu? Lalu iseng-iseng saya bertanya pada OB di kantor saya tentang Gondola rider ini dan ternyata mereka saling mengenal. Berikut hasil interview tidak langsung saya dengan para Gondola rider di kantor saya.

Saya:Mas OB, kalau pendidikan Gondola rider itu kira-kira apa ya?SD/SMP/SMA ya? Ada yang sarjana   ga?

OB:  Macem-macem mbak,ada yang SD,SMP,kebanyakan kayanya SMA. Setau saya sih ga ada yang sarjana ya.

Saya: Mereka ga takut ketinggian apa ya? Ga takut jatuh gitu?

OB:    Udah biasa sih mereka bilang mbak, tapi tetep aja takut jatuh katanya,kan banyak juga tuh mba cerita pembersih kaca gedung yang jatuh dari gondola.

Saya: Mereka gajinya berapa si mas OB?

OB: Sebulan 2,5 juta mbak.

Saya: Kalau OB berapa ya?

OB: 2,5 juta mbak.

Demikianlah sekelumit interview saya dengan wakil Gondola rider di kantor saya. Lalu saya berpikir seperti ini, kok gaji pekerja yang berisiko tinggi seperti gondola rider sama dengan gaji OB ya?Apa tidak semestinya para gondola rider ini dapat gaji yang lebih tinggi yaa? Menurut saya, walaupun pekerjaan ini tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi, namun dibutuhkan seseorang yang tidak takut pada ketinggian, tidak takut akan angin kencang yang sewaktu-waktu bisa menggulingkan gondolanya, tidak takut hujan dan panas, dan tidak takut akan kematian. Adakah dari para pembaca sekalian yang berani untuk mendaftarkan diri sebagai gondola rider walaupun digaji 50 juta per bulan? Tentunya tidak banyak yang mau kan? Nah, dengan sedikitnya peminat untuk menjadi gondola rider ini seharusnya menjadikan para pemberi kerja atau pemilik perusahaan cleaning service yang bergerak di bidang pembersihan kaca / jendela gedung bertingkat memberikan gaji yang lebih tinggi untuk para gondola rider ini. Semoga ke depan para Gondola rider ini bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan risiko yang mereka miliki.

Cerita tentang Gondola rider di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – 26 Oktober 2011

Sebuah gondola jatuh dan tersangkut di Lantai 29 Menara Batavia, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pukul 09.30. Gondola yang jatuh ini menyebabkan satu pekerja tewas dan satu lainnya luka.

Merdeka.com – 13 April 2012

Sebuah gondola di Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan jatuh. Dikabarkan ada korban dalam insiden tersebut.

Vivanews - 10 September 2013:

Dua orang petugas kebersihan meninggal seketika setelah terjatuh dari lantai 26 Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan,Setiabudi, Jakarta Selatan.

Metrotvnews.com - 1 Juli 2014:

Metrotvnews.com, Bandung: Satu pekerja bangunan tewas seketika serta satu lainnya luka berat, setelah gondola yang mereka gunakan untuk membersihkan kaca di lantai 11 pembangunan sebuah hotel di kawasan Jalan Peta Bandung, Jawa Barat, terjatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun