Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenanganan Tentangmu

5 Januari 2025   00:20 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto jendela yang terkena air hujan oleh Kaique Rocha (www.pexels.com)

Aroma kopi robusta menyeruak dari cangkirku, pekat dan hangat. Seperti pelukan di pagi hari. Di luar, hujan turun dengan syahdunya, membasahi jalanan kota dengan hiruk pikuknya. Tetes-tetesnya menari di jendela kafe, menciptakan simfoni suara yang menenangkan. Suasana yang sempurna untuk mengenang momen-momen indah bersamamu.

Ingatkah kamu, saat kita pertama kali bertemu di toko buku kecil sudut kota? Aku sedang asyik memilih komik terbaru, dan kamu, dengan senyum ramahmu, menawarkan bantuan. "Sedang mencari buku apa?" tanyamu waktu itu. Ah, pertanyaan sederhana yang membuka pintu percakapan kita. Kita berbincang tentang anime, manga, dan budaya Jepang lainnya. Waktu seakan berhenti berputar, dan aku terhanyut dalam obrolan kita yang mengalir begitu saja.

Lalu, ada momen saat kita mendaki gunung bersama. Perjalanan yang melelahkan, namun penuh tawa. Kita saling menyemangati, saling membantu melewati jalan setapak yang terjal. Dan ketika akhirnya sampai puncak, pemandangan yang luar biasa indah terhampar di depan mata. Kita berteriak kegirangan, merayakan kemenangan kecil kita. Saat itu, aku merasa begitu dekat denganmu, seolah-olah dunia hanya milik kita berdua.

Tak terlupakan juga momen saat kita menghabiskan malam di tepi pantai. Api unggun menyala, menghangatkan tubuh kita dari dinginnya angin malam. Kita bernyanyi bersama, menceritakan kisah-kisah lucu, dan menertawakan kebodohan kita di masa lalu. Di bawah langit yang bertabur bintang, kita berbagi mimpi dan harapan. Malam itu terasa manis,  penuh dengan kehangatan dan kebersamaan.

Momen-momen bersamamu, setiap detiknya begitu berharga. Seperti kepingan puzzle yang  menyusun cerita indah dalam hidupku. Kamu mengajarkanku arti persahabatan, cinta, dan kehidupan. Kamu memberiku warna, semangat, dan kenangan yang tak akan pernah terlupakan.

Kini, hujan masih turun di luar. Aroma kopi masih setia menemani. Dan aku, masih di sini, merenungkan setiap momen yang pernah kita lalui bersama. Meskipun kini kita tak lagi bersama, namun kenangan tentangmu akan selalu terukir indah dalam hatiku. Terima kasih untuk setiap tawa, air mata, dan pelajaran yang kau berikan. Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku.

Kopi ini mungkin akan segera dingin, hujan pun mungkin akan segera reda. Tapi kenangan tentangmu, akan tetap hangat dan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun