Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang sarjana sains dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat dalam bidang desain grafis dan kepenulisan, dalam bidang desain, telah berhasil meraih beberapa pencapaian, antara lain sebagai juara favorit lomba desain poster di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (2020) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2015).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Lansia dengan Puasa Jendela Makan

30 Juni 2024   09:47 Diperbarui: 30 Juni 2024   13:50 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa jendela makan, atau yang sering disebut dengan intermittent fasting telah menjadi tren populer dalam dunia kesehatan dan kebugaran. Namun, penerapan metode ini pada lansia memerlukan perhatian khusus. Lansia memiliki kebutuhan gizi dan kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Berikut adalah artikel yang membahas manfaat dan pertimbangan dalam menerapkan puasa jendela makan untuk lansia.

Apa Itu Puasa Jendela Makan?

Puasa jendela makan adalah pola yang mengatur waktu makan dalam periode tertentu. Contoh populer adalah metode 16/8, di mana seseorang berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam setiap hari.

Manfaat Puasa Jendela Makan bagi Lansia

  • Kontrol Berat Badan: Puasa jendela makan dapat membantu lansia mengontrol berat badan mereka dengan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Pengaturan waktu makan yang ketat bisa mengurangi kebiasaan ngemil yang sering kali berkontribusi pada kenaikan berat badan.
  • Kesehatan Metabolik: Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa jendela makan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi lansia yang berisiko atau menderita diabetes.
  • Kesehatan Jantung: Puasa jendela makan juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, faktor penting untuk kesehatan jantung.
  • Perbaikan Fungsi Sel dan Hormon: Selama periode puasa, tubuh memulai proses perbaikan seluler dan memproduksi hormon yang membantu dalam pembakaran lemak dan perbaikan jaringan tubuh. Hal tersebut dapat mendukung kesehatan seluler dan hormonal pada lansia.

Pertimbangan Sebelum Menerapkan Puasa Jendela Makan pada Lansia

  • Konsultasi dengan Dokter: Sebelum memulai puasa jendela makan, sangat penting bagi lansia untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Lansia mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian khusus.
  • Nutrisi yang Cukup: Lansia perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup selama jendela makan. Asupan protein, vitamin, dan mineral harus terpenuhi untuk mendukung kesehatan tulang, otot, dan fungsi tubuh lainnya.
  • Kebutuhan Energi: Lansia membutuhkan energi untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan menjaga kesehatan. Penting untuk tidak mengurangi kalori terlalu banyak sehingga mengakibatkan kelelahan atau penurunan energi.
  • Pemantauan Kesehatan: Selama menjalani puasa jendela makan, lansia perlu memantau kesehatan mereka secara teratur. Perubahan berat badan, tekanan darah, kadar gula darah, dan indikator kesehatan lainnya harus dipantau untuk memastikan bahwa metode ini sesuai untuk mereka.
  • Kondisi Medis Spesifik: Lansia dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, gangguan makan, atau penyakit kronis lainnya, harus berhati-hati dan mungkin perlu menyesuaikan metode puasa mereka atau memilih pola makan lain yang lebih sesuai.

Kesimpulan

Puasa jendela makan bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk lansia dalam mengelola kesehatan mereka, asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan di bawah pengawasan medis. Memastikan asupan nutrisi yang memadai dan memonitor kesehatan secara berkala adalah kunci untuk menjalani puasa jendela makan dengan aman dan efektif. Dengan memahami manfaat dan risiko puasa jendela makan, lansia dapat membuat keputusan yang tepat tentang metode ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun