Dalam pelukan hangatmu, dunia menjadi taman bunga,
Penuh warna-warni cinta, mekar di setiap sudut hati.
Kau, ibu, sumber kasih tak terhingga,
Puisi indah yang mengalir dari setiap sapamu.
Wajah lelahmu cermin kisah pengorbanan,
Tiada kata yang mampu ungkap rasa terima kasih.
Setiap detik hidup adalah lagu keberanian,
Dinyanyikan dalam bisikan angin malam.
Di pelukmu, seperti alunan syair,
Menyanyikan pesona dunia yang teduh.
Tangismu adalah melodi penghapus duka,
Pelukmu adalah payung di musim hujan.
Kau ibarat matahari di ufuk timur,
Menerangi setiap gelap dalam hati ini.
Setiap doa yang kau panjatkan,
Bagai mantra suci melintasi waktu.
Di setiap sentuhanmu, tersirat kisah panjang,
Dibalut dalam kasih, dijahit oleh kerja keras.
Kau, ibu, pahlawan tanpa tanda jasa,
Bintang terang yang menyinari malam kelam.
Dalam mata-mu tersemat dunia yang besar,
Cermin kehidupan yang kau bimbing.
Ibu, engkau ladang kasih yang tak tergantikan,
Puisi abadi dalam hidup yang berlanjut.
Sungguh, engkau bukan hanya ibu,
Kau adalah lagu penuh makna,
Melodi damai di setiap kenangan,
Kaulah puisi tentang kasih sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H