Mohon tunggu...
Wibisono Alexandro
Wibisono Alexandro Mohon Tunggu... -

pengamat sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

1.000 Hari Buat Jenderal Prabowo dan Pasukannya (Surat Terbuka)

2 September 2014   21:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:48 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surat terbuka ini dibuat sebagai rasa simpati kami kepada kedua pasangan capres Pemilu 2014, masyarakat Indonesia yang telah dewasa berpolitik, inisiatif Presiden SBY yang pagi hari ini selasa, 2 Agustus 2014 telah mengundang perwakilan pimpinan parpol di Cikeas dan secara khusus bagi Letnan Jenderal ( Purn ) Prabowo Subianto.

Jenderal Prabowo ….
Dari 3 kali Pilpres secara langsung yang telah kita lalui maka Pilpres kali ini adalah yang paling ketat, dramatis, banyak ide ( positif atau negatif ) dan penuh strategi. Dari proses yang berlangsung secara legal maka MK telah memutuskan pasangan Jokowi-JK sebagai Presiden terpilih dan tinggal menunggu pelantikannya pada tanggal 20 Oktober 2014 nanti.
Meskipun demikian, sejatinya tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang karena ini bukan pertempuran tapi ini keniscayaan Demokrasi yang telah kita pilih sehingga apabila dapat dilalui dengan kedamaian maka otomatis akan mengangkat harkat, martabat, kehormatan masing-masing kontestan dan masyarakat Indonesia adalah sebagai pemenangnya.

Berdasarkan perhitungan KPU, selisih suara antara kedua pasangan calon hanya sekitar 8 juta sehingga membuktikan bahwa kedua pasangan mempunyai kekuatan yang sangat berimbang. Keunggulan suara diperoleh dari strategi pemanfaatan kelengahan di detik-detik terakhir. Sesuatu yang manusiawi, karena strategi ini sering digunakan pelatih tim sepak bola kelas dunia dalam meraih kemenangan. Tapi sayangnya, kelengahan itu bukan dari pribadi anda tetapi ada dari Tim yang selama ini mendukung dan mungkin terlalu bersemangat yang ujungnya menjadi “blunder”.
Dari 3 kali keikutsertaan anda di Pilpres, terus ada kemajuan yang significant dan saat ini adalah pencapaian yang terbaik. Kesempatan pertama anda gagal sebelum bertanding, kesempatan kedua anda hanya sebagai pelengkap di “injury time” sedangkan yang sekarang, anda riil sebagai “komandan”. Karena jiwa Komando yang terus melekat dan semangat pantang menyerah yang masih tertanam maka anda sekarang punya modal besar yaitu kepercayaan dari sekitar 62 juta manusia Indonesia, kendaraan politik yang handal dan dukungan net working yang mumpuni. Jauh melebihi kekuatan anda dulu saat sebagai Pangkostrad yang “hanya” memimpin 34 batalion + pasukan matra lain sebagai simpatisan.

Jenderal Prabowo ….
Sekarang sudah bukan lagi masa persaingan Demokrasi tetapi saat ini adalah masa konsolidasi, menguatkan jiwa korsa dan menjaga kedaulatan. Upaya hukum yang konstitusional juga telah diambil. Baiknya sekarang merapatkan barisan, karena ada langkah yang lebih elegan, mulia dan terhormat yaitu sebagai barisan “Pasukan Penjaga Kedaulatan Rakyat”. Mohon dipimpin dan perjuangankan terus pasukan ini. Menjaga kedaulatan rakyat bisa didefinisikan sebagai perintah untuk mengawasi jalannya Pemerintahan.
Awasi, ingatkan dan tuntut semua yang telah mereka ungkapkan saat kampanye karena itu janji suci kepada Ibu Pertiwi. Sebaiknya pasukan anda menjadi garda terdepan dalam mengawasi jalannya Pemerintahan Jokowi-JK 5 tahun kedepan.
Pasukan anda terlalu besar jika harus diabaikan, karena muara dari perjuangan ini adalah untuk kepentingan, keterpihakan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kekuatan anda akan semakin sempurna jika Koalisi Merah Putih tetap exist sehingga mampu menguasai 63 % kursi di parlemen. Agar dapat sebagai fungsi control terhadap Pemerintah supaya tidak lupa akan janji-janjinya, melaksanakan amanah yang diberikan dengan kejujuran dan selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.
Beri toleransi 1.000 hari bagi Pemerintah untuk bekerja dan setelah itu bisa dilihat pencapaiannya. Apakah on the track sesuai sesuai visi misinya, apakah yang dicapai sesuai target dan yang lebih penting apakah program-programnya telah memenuhi kepentingan rakyat atau mungkin malah “macet” karena terbentur kepentingan tertentu.
Setidaknya ada 5 point yang bisa sebagai pegangan pasukan anda yaitu :

1. Pemberantasan Korupsi
Kasus BLBI, Hambalang, Trans Jakarta dan penyelewengan kekuasaan oleh aparat Negara, kepala Daerah dan wakil rakyat sepertinya harus sebagai prioritas dan akan terlihat kasat mata jika masih “berputar-putar”. Termasuk penguatan peran Kejaksaan, Kepolisian dan KPK.
2. Pertahanan Negara
Peningkatan kesejahteraan prajurit, pesawat tanpa awak / drone , poros maritim, modernisasi alusista, satelit dan posisi Bangsa dalam percaturan di dunia Internasional adalah sesuatu yang urgent dan perlu penjabaran. Dalam Pemerintahan SBY saat ini, kemajuan Militer sangat luar biasa dan mampu menarik “perhatian” bagi Negara-negara tetangga.
3. Ekonomi
Dijanjikan untuk pembangunan dari Desa, ekonomi maritim, tol laut, pembatasan Bank Asing, infrastruktur yang masif ( 2.000 km jalan, pembangunan : 20 bendungan, 10 bandara, 10 pelabuhan, irigasi, membuka lawah persawahan baru ), pemberdayaan petani, nelayan dan buruh dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 %. Termasuk mencari solusi terbaik bagi subsidi BBM yang saat ini sudah ”mulai panas”.
4. Reformasi Birokrasi
Akan dilakukan pemangkasan birokrasi ( struktur, postur dan perjalanan dinas ), kemudahan investasi, memangkas perda penghambat investasi, kartu Indonesia Sehat, kartu Indonesia Pintar, E budgeting, E catalog, E audit, IMB on line, dan pembentukan perijinan satu pintu yang bisa diselesaikan max dalam 15 hari.
5. Sumber Daya Alam, Energi dan Lingkungan
Menyangkut rencana pembangunan Kilang, mafia minyak diberantas, stop impor komoditi : beras, bawang, kedelai, sayur dan ikan, daging sapi ( akan ternak sapi dari bibitnya ), bagi hasil daerah akan diperbesar, perlindungan 20,63 juta hektar area berhutan, kewajiban reklamasi tambang, melakukan rehabilitasi 100,70 juta hektar area yang tidak berhutan /tidak produktif/lahan kritis, penegakan hukum lingkungan dan subsidi pangan, sembako serta pupuk.

Jenderal Prabowo ….
Bagaimanapun anda merupakan asset Bangsa dan pernah menorehkan pengabdian mulia bagi Negeri ini. Biarkan sejarah berjalan sesuai skenarionya tapi yang perlu dicatat, rakyat sudah cerdas, rakyat sudah jeli dan rakyat sudah tidak bisa dimanipulasi lagi.
Track Record anda sebagai komandan akan berkolerasi langsung pada jumlah pasukan anda dalam 1.000 hari kedepan nanti. Masih ada rentang waktu yang cukup untuk membuktikan bahwa seorang Prabowo Subianto adalah pioner Bangsa yang negarawan sejati, layak sebagai panutan dan diberikan tempat yang terbaik di Negeri Indonesia tercinta ini …..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun