Mohon tunggu...
Wiati (Khaira Asyifa)
Wiati (Khaira Asyifa) Mohon Tunggu... -

sebaik-baik wanita adalah wanita solehah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidayahku Lewat Dirimu... :)

4 November 2014   19:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:42 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hijab ini bukan datang dari orang lain tapi semua ini adalah murni dari hatiku yang paling dalam, lewat bisikan dan rayuan seseorang inilah sehingga aku mampuh untuk mengenakannya. dan tak lupa juga hidayah dari ALLAH sehingga aku bisa seperti sekarang ini. sejak dulu angan-angan indah dalam hatiku ingin mengenakan hijab yang sesungguhnya dan yang diridhoi ALLAH tapi selalu saja keinginan itu terabaikan dengan beribu alasan dari benakku yang menghapus keinginan itu, yah.. Dialah sang motivatorku sehingga aku bisa mengenakan Jilbab syar'iku tanpa ada keraguan lagi.
Tapi setelah keinginan hati ini terwujud aku merasakan ada banyak cobaan yang datang menghampiriku,, Dan ada juga yang mengucapkan selamat atas perubahanku., Tapi dalam hati kecilku berkata apakah ini aku??? Apakah ini semua dari hatiku?? Apakah ini murni keinginan hatiku??? Apakah ini bisa ku jaga sampai aku mati??

Aku mulai berpikir tentang semua hal yang terlintas dalam pikiranku.. Aku sadar perubahan ini dorongan dari dirinya. Dimana Dia yang selalu memberikan kritikan-kritikan pedas tentang penampilanku yang hijabnya masi belum sempurna dan juga pakayan yang tipis dan ketat… Awalnya kata-kata itu sangat menjengkelkan dalam pendengaranku. Tapi dia tidak pernah bosan dan lelah, Dia terus menerus mengatakan hal-hal itu, sehingga ada satu kalimat yang membuatku merasa sangat terketuk yaitu pada saat dia membndingkan aku dengan seseorang yang memakai hijab yang sempurna, dan hatikupun terketuk saat ku melihat seorang ukhti yang mengenakan hijab yang rapi, keinginan itu pun muncul dan semakinkuat sehingga tidak butuh waktu lama untuk melaksanakan hijab yang benar walaupun belum sempurnah..

Keesokan harinya ..! tepat di hari jumat,aku mulai mengenakan hijab yang lebih panjang dan tebal di kampus, mulailah kritikan-kritikan muncul dari teman-temanku di kampus yang melihat perubahanku tersebut.
Awalnya aku merasa sangat risih dengan semua itu entahlah perasaan sedih dan kecewa atas sikap sebagian teman-temanku, pertanyaanpun muncul dari beberapa temanku: “kenapa kamu berpakaian seperti ini?? Apa kamu tidak merasa panas?? Dan apakah kamu tidak akan berteman lagi dengan laki-laki?” aku hanya terdiamsambil tersenyum dan dalam hatiku berkata “Ya Allah… Lindungi aku dari sikap rendah diri dan merasa tak bisa berbuat apa-apa dengan hijabku, kuatkan hati dan imanku Ya ALLAH.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun