Mohon tunggu...
Wiwik Arianti
Wiwik Arianti Mohon Tunggu... Lainnya - pemelajar sepanjang hayat

Guru IPA di MTs NU Raden Rahmat Ngerong, ingin menjadi sebaik-baik manusia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hari Ini Aku Ingin Bicara Tentang Kematian

5 Februari 2021   08:01 Diperbarui: 5 Februari 2021   08:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum diary,

Sudah cukup lama aku ga menyambangimu. Bukan terlalu sibuk sih. Biasa lah, penyakit M-ku datang. Iya, M. Malas. Hehe....

Hari ini aku ingin bicara tentang kematian. Bukan bicara, tapi nulis sih. Tapi nulis kamu serasa aku bicara dengan entitas yang selalu mengerti tentang diriku. Jadi nyaman gitu.

Berita yang kuterima pagi ini sungguh sangat mengejutkan. Seorang sahabat yang baru dua hari  lalu mampir ke rumah telah berpulang.  Segera kuhubungi nomer handphone-nya. Berharap ia sendiri yang menjawab panggilanku. Tapi tak ada jawaban. Beberapa menit kemudian nomor yang kuhubungi mengirim pesan. Berkabar bahwa ibunya telah meninggal dunia. Mohon doa dan permintaan maaf jika almarhumah ada kesalahan. Ya Allah....

Sejurus kemudian, mataku berkaca-kaca. Rasanya tak ingin percaya. Tapi kenyataan terkadang tak sesuai dengan keinginan. Sejenak kutangisi kepergiannya. Aku ingat, ia kelihatan sehat 2 hari yang lalu. Hanya raut muka lelah yang kutangkap dari wajahnya.

Betapa kematian itu rahasia ya, Ry? Kita tak akan pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Seseorang yang kukenal sakit bertahun-tahun tapi ia sudah sehat wal afiat sekarang. Namun ada juga yang terlihat segar bugar tapi ia meninggal dengan cepat. Seperti sahabatku itu.

Oh, sekarang hari Jum'at, Ry! Aku baru sadar. Hari Jum'at adalah sayyidul ayyam, tuannya semua hari. Hari yang sangat istimewa. Sahabatku meninggal di hari ini. Insyaalloh beliau husnul khotimah.

Hari ini aku belajar bahwa tak perlulah menyesali kematian seseorang terlalu dalam. Ia telah menemui Tuhannya. Dalam keadaan apa ia menemui Tuhannya tergantung amalan apa yang ia perbuat di dunia. Yang perlu kita pikirkan sekarang ini adalah bagaimana akhir cerita hidup kita nanti. Bagaimana keadaan kita saat menghadap Tuhan itulah yang perlu kita khawatirkan. Ya Allah biha Ya Allah biha Ya Allah bihusnil khotimah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun