Mohon tunggu...
Wiwik Arianti
Wiwik Arianti Mohon Tunggu... Lainnya - pemelajar sepanjang hayat

Guru IPA di MTs NU Raden Rahmat Ngerong, ingin menjadi sebaik-baik manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anginnya Kencang Sekali, Sayang

30 Januari 2021   15:47 Diperbarui: 30 Januari 2021   15:53 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anginnya kencang sekali, sayang
tutuplah pintu dan jendela rumah kita
biar hawa dinginnya tak menusuk tulang belulang

Jangan pernah membenci angin, sayang
meski ia pernah merenggut sang tulang punggung keluarga
ia sempat mencerabut kebahagiaan kita
menorehkan luka yang akan membekas entah sampai kapan

Hidup itu keras
ia akan mencabikmu jika kau terlena
tapi ia juga akan tunduk padamu jika kau tahu cara menjinakkannya
ingatkah kau akan petuah itu, sayang
untaian kata yang penuh makna
dari seorang bapak kebanggaan keluarga
sebelum angin menghempaskan sampannya
dan membuat ombak menggulung tubuh ringkihnya
hingga hilang ditelan samudera

Tanjung Gempol, 30 Januari 2021  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun