Mohon tunggu...
Wiwin Nurwinaya
Wiwin Nurwinaya Mohon Tunggu... Insinyur - civil engineer. peminat sejarah dan arsitektur islam

Sekedar ingin belajar sambil berbagi. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Bangunan hemat energi solusi perubahan iklim

27 Januari 2025   09:15 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:15 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Perubahan iklim global seperti yang terjadi saat ini sangat berpengaruh pada beberapa aspek kehidupan seperti kualitas udara dan kesehatan.
Salah satu respon menghadapi perubahan iklim tersebut adalah melalui
Bangunan hemat energi karena mampu meminimalisir dampak negatif dari perubahan iklim tersebut.

Bangunan hemat energi adalah bangunan yang dibangun dan di dirancang dengan konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip mengurangi konsumsi energi dalam operasionalnya sehari-hari tanpa mengurangi fungsi bangunan, kenyamanan, dan produktivitas.

Pada bangunan hemat energi, semua aspek sangat diperhitungkan secara detail sehingga  mampu menyeimbangkan sumber daya energi secara efisien.
Struktur tata ruang serta material yang digunakan harus mampu menghasilkan kapasitas energi sebanyak mungkin  bahkan lebih, daripada yang dibutuhkan sehingga turut  menunjang terciptanya  lingkungan sekitar yang ideal, termasuk kualitas udara, kondisi kelembapan, suhu udara, dan pencahayaan sehingga berdampak pada kesehatan dan kenyamanan.
pencahayaan akan dapat dikurangi apabila bangunan  dirancang secara tepat.

Ada beberapa elemen yang patut mendapat perhatian pada saat Perancangan bangunan hemat energi antara lain:

1.Bentuk atap.
Bentuk atap di rancang sedemikian rupa sehingga mampu mengisolasi panas dengan baik agar panas tetap tertahan di bagian atas plafon dan tidak menyebar ke dalam ruangan. Suhu.ruangan di bawah plafon tetap nyaman.

2.Tinggi bangunan
Pada umumnya tinggi standar atap bangunan berlantai 1 adalah 2,5--3 meter.
Semakin tinggi atap, maka udara di dalam ruangan  akan terasa lebih sejuk.

3.Ventilasi
Ventilasi harus cukup dan ditempatkan pada posisi yang tepat agar sirkulasi udara lancar dan ruangan tidak pengap dan lembab.

4.Bentuk denah
Denah harus dirancang sedemikian rupa sehingga menjamin aliran udara dan pencahayaan alami lebih sehat. Misalnya dibuat denah memanjang dengan bukaan silang.

5.Warna
Pemakaian warna sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan. Pemakaian warna yang tepat dapat menambah tingkat kenyamanan.
Bangunan berwarna terang mampu memberi kesan luas dan tidak pengap.

6.Peletakan lampu
Peletakan lampu harus diusahakan di tengah ruangan agar bisa menjangkau area yang lebih luas. Dengan satu lampu dapat menerangin area yang luas.

7. Penanaman Pohon
Pepohonan di sekitar bangunan dapat menyerap panas sehingga menambah kesejukan terutama pada siang hari.
 
Bangunan Hemat Energi memberi banyak Keuntungan antara lain:
Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan, Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca, dapat mengurangi biaya Energi, dapat  menurunkan tagihan listrik secara signifikan, turut andil menjaga lingkungan menjadi lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun