Mohon tunggu...
Wiwin Nurwinaya
Wiwin Nurwinaya Mohon Tunggu... Insinyur - civil engineer. peminat sejarah dan arsitektur islam

Ingin Berbagi sambil terus belajar. Semoga dapat memberi manfaat dan berkah. Salam utk semua kompasianers,tetap semangat, terus berkarya, sehat selalu..

Selanjutnya

Tutup

Home

Mengenal Tiny House, Small House, Rumah Minimalis

22 Oktober 2024   13:41 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak dipungkiri Istilah tiny house dan small house menjadi tren hunian masa kini. Tiny house dan small house  semakin menarik  seiring dengan semakin berkembangnya kaum urban perkotaan dengan keterbatasan lahan.
Banyak orang mengganggap bahwa Tiny house  itu identik dengan rumah minimalis. Tiny house, dan small house adalah sama padahal konsepnya sangatlah berbeda. Selama ini banyak yang memahami istilah rumah minimalis sebagai bangunan dengan ukurannya yang kecil.
Rumah minimalis sebenarnya tidak merujuk pada ukuran dan bentuk sebuah hunian, tetapi pada keseluruhan bangunan.
Istilah Rumah minimalis biasanya digunakan untuk hunian yang sederhana, tidak terlalu besar, dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang tidak terlalu banyak. Rumah minimalis memiliki tata ruang yang simpel, polos, dan efisien dengan volume ruangan bertingkat

Jadi, untuk ukuran besar atau kecilnya tergantung pada kebutuhan dan dana yang dipakai saat membangunnya.
Sedangkan, Small house mempunyai tata letak sebagaimana rumah pada umumnya, tetapi dengan luas persegi yang terbatas.
Meski demikian, Tiny house dan small house sama-sama bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi rumah kecil atau mini, mungil, dan dianggap lebih kecil dari rumah minimalis.
Small house mempunyai tata letak sebagaimana rumah pada umumnya, tetapi dengan luas persegi yang terbatas.
Meski pada kenyataannya di lapangan, definisi small house dan tiny house sendiri sebenarnya sangat relative., Hal ini tergantung pada ukuran standar hunian yang ada di daerah tempat tinggal sekitarnya.

Namun, pada umumnya tiny house, identik dengan desain rumah mungil seukuran garasi mobil. Selain itu konsep pembangunan Tiny house dapat disesuaikan dengan ketersediaan budget  di tabungan dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.
Tiny house ini makin eksis dipicu oleh mobilisasi masyarakat yang terus berkembang dengan pesat dan ketersediaan lahan dari tahun ke tahun yang semakin berkurang seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang sangat pesat.
Tiny house yang populer dan sudah banyak digunakan untuk tempat tinggal di berbagai negara pada umumnya berukuran sebesar kontainer atau peti kemas.
Sedangkan untuk small house biasanya memiliki desain yan lebih lengkap sebagaimana rumah pada umumnya,
Sedangkan tiny house memiliki konsep memanfaatkan ruang sempit untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menjadi ruang tamu, disekat untuk dapur, toilet, dan tempat tidur.
Terlepas dari apapun yang menjadi  pilihan, mudah-mudahan informasi di atas dapat bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun