Mohon tunggu...
Asep Whyyoey Wahyudin
Asep Whyyoey Wahyudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - diksinasi

selalu pengen tahu ,, selalu pengen bisa,, there is never enough to learn.,. to study.,. dont see somebody with their skin, but see what is inside,. seneng baca, tapi belum berani nulis, seneng belajar, tapi ndak berani ngajarin mirip buah manggis, hitam di luar, tapi putih dan bersih di dalam, "semoga" =))

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhentilah Merokok

27 Mei 2013   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:56 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ada yang menggelitik ketika saya membaca posting akbar pitopang tentang kapan berhenti merokok ? , saya adalah seorang perokok aktif , dan memang sudah lama saya pun ingin berhenti merokok,

saya heran , di negara kita tercinta indonesia, kenapa selalu korban yang menjadi sasaran atau pun yang menanggung beban. karena asumsi saya , perokok itu tidak beda dengan korban narkoba, seharusnya bukan korban yang menanggung akibat.

di indonesia , sudah seperti kita ketahui semua, di salah satu daerah, bahkan perokok dapat kena sanksi pidana denda atau kurungan , bila kedapatan merokok di tempat umum. padahal menurut saya kami para perokok aktif adalah para korban. kenapa perokok aktif adalah korban ? padahal kontribusi nya untuk pembangunan negara kita tercinta ini tidak lah bisa di bilang sedikit, banyak malah,.,

perokok berkontribusi untuk pembangunan ? mungkin itu yang terbersit dalam benak pembaca sekalian. perlu pembaca ketahui semua seperti saya kutip daripajak cukai roko bahwa para perokok juga memberi andil dalam pendapatan negara dari cukai tembakau, karena dari harga pembelian itu, 10% nya sudah termasuk ppn.

perokok juga berkontribusi dalam lapangan pekerjaan, kenapa ? coba pembaca bayangkan , berapa ribu orang hidup dari rokok, jutaan mungkin, siapa saja ? pertama , tentu para pemilik pabrik rokok, kedua  para pekerja di pabrik rokok tersebut, ketiga, para agen besar rokok, ke empat toko kecil , kelima pedagang eceran / pedagang asongan, ke enam sales rokok, ke tujuh artis iklan rokok, dan masih banyak lagi,

jadi menurut hemat saya, kalau ingin indonesia bebas rokok , harus pertama di basmi adalah produsen , dan ke dua pengedar , dalam hal ini pabrik rokok dan pedagang rokok. lalu bayangkanlah akibat dari itu semua, berapa ribu bahkan juta orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan ? berapa rupiah hilang dari kantung para pengemplang pajak dan koruptor,.,., karena semua itu masuk dalam pajak.

saya mendukung gerakan bebas asap rokok, karena saya pun ingin hidup sehat, tapi jangan sampai perokok yang notabene korban yang harus menanggung akibat nya. masa udah jadi korban harus menanggung pula bui dan denda.. ada ada saja,.,.,.

it's just opinion, not judgement

please cmiiw correct me if  i'm wrong

terima kasih semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun