Mohon tunggu...
Whysnu TaufikIsmail
Whysnu TaufikIsmail Mohon Tunggu... Dokter - Hidup sehat

Kehidupan sehari hari

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setiap Orang Pasti Mempunyai Sisi Baik yang Tersembunyi

8 Februari 2020   16:50 Diperbarui: 8 Februari 2020   16:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita dimulai dengan kehidupan seorang pelajar bernama Albert yang merupakan murid paling bermasalah di sekolahnya. Bahkan semua guru angkat tangan untuk menangani anak ini. Banyak temannya pun yang selalu menjauhi dirinya karena takut mereka terbawa masalah yang di buat oleh albert. Tapi ada satu anak perempuan yang bisa merubah Albert yang mempunyai sifat berandal layaknya seorang preman pasar sebut saja dia Prita ya itu namaku. Aku merupakan anak pindahan yang cukup cerdas dan disiplin dimata guru dan teman temanku bertolak belakang dengan si Albert kurasa hehe, kata temanku aku adalah murid kesayangan semua guru dan menjadi idaman para murid laki laki disekolahku. Tapi entah mengapa saat aku melihat kelakuan Albert yang sangat nakal dan seperti preman pasar itu, diriku berjanji dalam bahwa aku akan merubah kepribadian Albert menjadi lebih baik.

Pagi hari tanggal 02 februari 2020 tepatnya saat hari kepindahan sekolah ku ke sekolah angkasa. Aku pindah sekolah dikarenakan ayahku yang dipindah tugaskan dipekerjaannya dan aku dan ibuku juga terpaksa harus ikut berpindah tempat sesuai dengan kerjaan yang diberikan atasan ayah kepadanya.

Hari pertamaku masuk ke sekolah angkasa, aku langsung diterima baik oleh semua murid dan dihari itu pun aku langsung akrab dan berteman baik dengan beberapa teman baruku yaitu sinta,sindi dan santi. Tak butuh waktu lama kami pun berteman dengan akrab, layaknya seorang adik dan kakak. Berhubung perutku sudah lapar, aku ajak mereka ke kantin untuk membeli makanan.
     "Hey kalian laper ga?"
     "Iya nih ta ayo kita semua ke kantin"jawab sindi.

Kami bertiga pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli beberapa cemilan. Disana aku melihat ada murid yang berpenampilan dan berprilaku seperti seorang preman pasar. Dan akupun menanyakannya pada ketiga temanku.
     "Siapa nama anak itu?"
 "Oh dia?"ucap santi
     "Iya,siapa namanya?"
 "Namanya Albert,dia murid paling sulit diatur dan menjadi anak yang paling bermasalah disekolah."jawab sinta
      "Ohh...seperti itu ya?"
 "Iya,sudah ah ayo kita beli cemilannya dan cepat pergi dari sini,aku takut nafsu makanku hilang karena melihat perilaku Albert."
       "Iya ayo ah ngapain kita jadi ngegibahin si Albert hehe"ucap sinta.

Setelah selesai membayar cemilan yang kami beli, kami pun langsung kembali ke kelas. Dan saat aku akan melewati pintu keluar tak kusangka aku dan Albert bertatapan mata, dan akupun langsung membuang mukaku dan keluar dari kantin menuju kelas.

Saat dikelas, aku kembali bertanya lagi tentang albert kepada mereka bertiga dan menceritakan kejadian tadi saat aku dan Albert saling bertatapan.
       "Hey aku mau nanyain lagi boleh?"
       "Boleh dong prita masa gaboleh"jawab mereka
       "Kenapa dia bisa jadi nakal gitu?
       "Dia siapa? Albert maksudmu?"jawab santi
       "Aduh prita masih mau ngebahas si Albert nih?haha"jawab sindi
       "Kayaknya prita naksir nih sama Albert soalnya nanya nanya terus tentang dia"balas sinta
       "Engga, soalnya tadi waktu kita mau balik lagi kekelas sama kalian aku ga sengaja tatapan mata sama si Albert itu"jawabku
       "Aciee... kayaknya bakal ada yang kasmaran sama anak paling berandal di sekolah hehe"ucap santi
       "Aku bilang engga ih kalian, aku cuma mau nanya aja tentang si Albert"
       "Oke oke aku ceritain ya prita"jawab sindi

Akhirnya kami mendengarkan cerita dari sindi tentang anak bernama si Albert itu sampai bel masuk berbunyi.

Sepulang sekolah, aku berjalan pulang bersama ketiga teman baruku disekolah. Dan aku pun berpisah dengan mereka disebuah pertigaan karena jalur kerumahku berbeda dengan jalur mereka.

Ketika dijalan menuju rumah, aku berpapasan dengan si Albert si preman pasar. Dia menaiki motor trailnya yang selalu dia pakai untuk pulang pergi kesekolah.
        "Hey kau anak baru ya?"ucap Albert
        "......(aku diam dan tidak menghiraukan pertanyaannya)"
        "Hey kau ini pura pura tidak denger aku atau kamu takut padaku?"ucapnya lagi.
        "Denger cuma aku takut aja"
        "Takut kenapa,emangnya aku gigit apa?"jawab Albert
        "Haha engga bukan gitu, aku cuma denger dari temen temenku kalau kamu nakal banget"
        "Nakal?aku murid teladan dari guru kok hahah"ucap Albert
        "Hahah...(aku pun ikut tertawa karena ucapan albert)"
        "Eh rumah rumahmu kearah sini juga?"tanyanya
        "Iya dijalan mekar nomor 2"jawabku
        "Eh jadi kamu tetangga baruku yang baru pindahan dari jakarta?rumahku kan di sebelah rumahmu nomor 3 "jawabnya
    "Ohh... Jadi kamu tetanggaku?"tanyaku
        "Yasudah ayo kita pulang bareng searah ini kan?"ajak Albert
        "Memangnya tidak apa apa?"tanyaku
        "Ya gapapa dong"jawabnya

Akhirnya kamipun kembali melanjutkan perjalanan pulang menaiki motor Albert yang cukup tinggi dan membuatku agak kesulitan untuk menaikinya. Diapun bertanya lagi padaku.
         "Namamu prita kan?"tanyanya
         "Iya"jawabku
         "Kamu pindah kesini karena pekerjaan ayahmu?"tanyanya lagi
         "Iya"jawabku
         "Datar amat jawabnya prit, santai aja dong ngobrol sama gue mah"ucapnya
         "Haha iya deh maaf albert"

Tak kusangka Albert tidak semenakutkan yang teman teman baruku bilang, dia orangnya cukup asik untuk diajak bercanda. Akhirnya kami berdua sampai di depan rumahku, dan akupun berterima kasih kepada Albert karena telah mengantarku sampai rumah.
        "Albert makasih ya udah nganterin"
        "Sans aja prit kan kita tetanggaan"jawabnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun