Mohon tunggu...
Whysnu TaufikIsmail
Whysnu TaufikIsmail Mohon Tunggu... Penulis - Calon pembaru

Hiduplah dengan tujuan yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha dan Doa

17 September 2019   13:54 Diperbarui: 17 September 2019   21:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa tahun yang lalu, Tepatnya saat diriku mendaftar dan masuk sebagai anggota resmi di Organisasi Paskibra di SMAN 1 padalarang. Sungguh memang bukan hal yang mudah bagiku untuk bisa masuk sebagai anggota resmi di organisasi itu, beberapa temanku yang memiliki mental yang lemah bahkan sampai tak sanggup dengan bentakan yang senior berikan. Aku yang memang sudah tak asing lagi dengan bentakan hanya terdiam membatu tanpa ekspresi apapun diwajahku. Hal ini bisa terjadi sudah tidak aneh ya karena ayahku sendiri yang merupakan seorang anggota TNI yang selalu mendidik anaknya dengan penuh kedisiplinan tinggi dan juga sikap mental baja yang ku dapatkan berkat pendidikan yang keras di organisasi beladiri yang pernah ku dalami saat aku duduk dibangku smp.

Pembentukan pasukan pertama yang ku jalani demi bisa mengikuti perlombaanku yang pertama ku lakukan dengan loyalitas tinggi dan penuh tanggung jawab. Setiap hari menjelang perlombaan pertamaku penuh dengan latihan keras yang sama saat latihan rutinan beladiri yang dulu ku lakukan. Banyak latihan dengan penuh amarah yang dilontarkan oleh para pelatih padaku dan pasukanku, dan kami sadar yang mereka lakukan adalah semata mata agar kami bisa mendapatkan posisi puncak. Satu hal yang tak pernah ku bayangkan adalah saat banyak anggota seangkatanku di pasukan lain yang tidak kuat dengan kedisiplinan yang di berikan oleh para pelatih, dan banyak dari mereka yang mengundurkan diri satu persatu. Latihan yang kujalani ini kulakukan setiap sepulang sekolah hingga petang tiba. Jadi sudah tidak heran jika rutinitasku ini membuatku sampai dirumah saat matahari sudah tenggelam.

Hari yang dinanti nanti pun tiba, seluruh pasukan dengan mental baja disiapkan telah tiba di sebuah lapang yang akan mereka guncangkan dengan seluruh semangat mereka. Tepat pada jam 2 siang aku dan pasukanku telah bersiap siap untuk masuk kedalam lapangan dan menunjukan semangat tinggi yang aku dan pasukanku miliki untuk membuat semua penonton terkesima. Saat panggilan dari sebuah speaker memanggil nama pasukanku, aku dan pasukanku pun mulai masuk ke tengah lapangan untuk mulai menampilkan pasukanku. Sebelum kami menampilkannya, kami melakukan doa bersama sesama anggota dan pelatih. Setelah selesai melakukan doa, kami mulai masuk ke tengah lapangan dengan percaya diri dan rasa bangga bisa mewakili organisasi paskibra di sekolah.

Aku dan pasukanku pun telah selesai menampilkan penampilan kami dilapangan. Setelah selesai menampilkan penampilan kami, pelatih selalu menuntun kami kembali untuk berdoa dan bersyukur kepada allah karena semua berjalan dengan lancar. Tibalah saat pengumuman pemenang perlombaan tepat pada pukul 7 malam dan tidak disangka sangka perkataan pelatih kami dan berkat usaha kami dan juga karena doa yang kami semua lakukan bersama sebelum memulai perlombaan. Aku dan pasukanku pun bersyukur atas hasil yang kami dapatkan dengan usaha yang cukup berat. Karena sesuai kata pepatah apa yang kau tanam maka itulah yang akan kau dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun