Tapi kita tidak boleh terus menutup mata. Paling tidak kita sebagai pemuda, harus mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan. Lihatlah sekarang, kita mulai kehabisan air bersih. Jika hujan turun air yang tiba dari saluran PDAM kotor dan keruh, jika hujan tidak turun sumber-sumber mata air mengering. Okeylah, jompi memang masih bertahan sampai sekarang, tapi sampai kapan?
Burung-burung saja sudah bermigrasi ke rumah-rumah warga dan bertengger di pohon-pohon mangga. Bukankah ini mengerikan? Hari-hari ini burung-burung ini yang bermigrasi dari kawasan hutan, besok mungkin kita yang harus pindah dari kota kita sendiri.
Marilah kita menggalang kekuatan dan kembali menghijaukan kota kita. Ini sungguh bukan tindakan pemberontakan pada pemerintah atau pengkhianatan bagi masyarakat yang berkebun di sana. Semua elemen masyarakat harus mulai menyadari bahwa proses penghijauan hutan kita adalah tindakan untuk kemaslahan bersama. Sudah tak ada gunanya lagi saling bertanya siapa yang salah, siapa yang menebang, siapa yang menjual. Waktunya untuk kita bertanay ; APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI KEADAAN.
Para pemimpin harus menyadari bahwa sebagai pemimpin mereka bertanggung jawab pada rakyatnya dan lingkungan tempat mereka tinggal. Masyarakat harus menyadari bahwa kekuatan besar perubahan ada di tangan mereka. Para penebang harus menyadari bahwa uang mereka tak akan ada gunanya jika kota ini kehbisan hutan dan keluarga mereka kesulitan air bersih. Orang-orang yang berkebun disana harus menyadari bahwa itu adalah lahan hutan.
SEMUA ORANG HARUS MULAI MENYADARI BAHWA PROSES PENGHIJAUAN HUTAN ADALAH UNTUK KEMASLAHATAN BERSAMA. SEMUA ORANG HARUS MENYADARI BAHWA KITA BISA BEKERJA SAMA. BAHWA PEMERINTAH, MASYARAKAT, DAN BAHKAN PARA PENEBANG MEMBUTUHKAN AIR DAN UDARA BERSIH.
Finally, saya menawarkan sebuah solusi. Kita mengetahui bahwa jati memang akan menjadi godaan yang hebat untuk kota kita. Maka saya menawarkan bagaimana kalau dalam proses penghijauan ini, setengah lahan hutan saja yang kita tanami jati. Yang lainnya bisa kita tanami buah-buahan, toh akarnay bisa tetap menyerap air dan daunnya tetap menjaga keseimbangan oksigen. Dan kalau berbuah nanti, keakraban masyarakat bisa semakin dekat dengan melakukan pemanenan rakyat.
Haruskah kita bahagia dengan uang yang berlimpah? Tidak. Kita bisa bahagia dengan hal-hal yang sederhana.
Sekali lagi, hutan adalah untuk keperntingan bersama, dan penghijauan hutan bukan untuk saling menjatuhkan.
Pemerintah dan Masyarakat, semua membutuhkan hutan.
Masyarakat seharusnya bekerja sama dengan pemerintah, bukan saling menyalahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H