Mohon tunggu...
Whianyu Sanko
Whianyu Sanko Mohon Tunggu... -

Hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memanajemen Jatuh Cinta

25 Mei 2014   13:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatuh cinta ....

Duh, siapa sih yang nggak pernah ngerasain hal itu?

Jatuh cinta bisa bikin panas jadi dingin, dingin jadi panas, dan meriang jadi demam. Bikin seseorang yang awalnya asing atau just frinds, tiba-tiba saja jadi someone.Bikin seseorang yang awalnya  kita nggak peduli lagi dimana dan bikin apa, tiba-tiba jadi pengen SMS, inbox, chat, nge-line, nge-wechat, dan semua nge-nge yang lain hanya buat nanya; "Dia lagi dimana yah? lagi ngapain yah? lagi sama siapa yah?

Jatuh cinta jauh lebih berwarna dari pilihan warna yang dipilih para capres yang sering banget wara-wiri di tivi. Meskipun yah, jatuh cinta itu kayak Jokowi yang pilihan hati rakyat dan kamu yang pilihan hati aku #eeeaaaaa.

Jatuh cinta juga butuh ketegasan kayak Prasbowo untuk bilang; deal or not deal.Jatuh cinta itu nggak butuh koalisi, meskipun butuh kepastian tempat buat jadi satu-satunya dan selamanya di hatimu # eaaaaa lagiiiii

Tapi jatuh cinta nggak boleh sama seseorang yang dulu udah kepilih, kemudian mengkhianati dengan korupsi dan aksi semena-menanya, lantas sekarang datang lagi buat pencitraan dan buat dipilih lagi. Jatuh cinta nggak boleh sama mantan pacar yang udah pernah berkhianat dengan gadis lain dan sekarang datang dengan permintaan maaf dan ngemis-ngemis buat kembali. #nggak usah lah yauuuu.

Tapi hati-hati, karena terkadang jatuh cinta yang nggak termanajemen dengan baik bisa membuat kita menjadi kufur nikmat terhadap segala karunia Allah. Terkadang hanya karena si dia nggak ada kabar (makanya, udah dibilang jangan pacaran), hanya karena si dia selinguh dan pergi sama perempuan lain (bye-bye pengkhianat) atau karena si dia nggak juga datang ngelamar (sabar buuuu) kita tiba-tiba saja ngerasa manusia dengan nasib paling malang sedunia. Kita ngerasa kita kayak vampir yang tergerus cahaya matahari, kayak mentega yang lumer di penggorengan, atau kayak kerupuk yang tertindih Hulk. Hancur mannnnn..

Finally kita akhirnya jadi lupa dan kufur terhadap nikmat Allah yang lain. Kita lupa sama keluarga bahagia yang dikasih Allah buat selalu sayang sama kita, lupa sama fisik yang sehat dengan indera yang lengkap, sama barang-barang yang kita punya, dan akhirnya juga iman yang kita punya.

Itulah sebabnya kita tidak boleh mencintai sesuatu/ seseorang melebihi cinta kita kepada Allah. Sesuatu/ seseorang itu mungkin akan pergi. Tapi Allah nggak akan pernah ninggalin kita.

Well, seperti saya yang kemudian mutusin buat nggak pacaran. Ternyata sulit mannnn, meskipun indah karean ada Allah di antaranya. Berjanji buat nggak pacaran itu mudah, yang sulit adalah berjanji buat nggak mikirin dia #eaaaa.

Tapi saya tahu, Allah tahu usaha saya.

Semoga saya bisa.

Doain saya yah kawan-kawan. :)


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun