Mohon tunggu...
Aik
Aik Mohon Tunggu... Lainnya - Owner Kumiskiri.com

Blog Ala kadar yang ngomongin cara membangun Web Berbasis Wordpress atau Hugo, panduan SEO, Mendapatkan Uang Online dan Memaksimalkan Prompt ChatGPT. Monggo Intip Kumiskiri.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Keselek, Penyebab, Dampak dan Pencegahannya

26 Agustus 2023   02:16 Diperbarui: 26 Agustus 2023   02:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita beramput pendek yang keselek dalam keadaan duduk diatas kasur - Sumber: freepik.com/author/jcomp

Bahaya keselek merujuk pada risiko terhadap kesulitan bernapas yang diakibatkan oleh benda asing yang masuk ke saluran pernapasan seseorang. Kejadian ini dapat menyebabkan ancaman serius terhadap kesehatan dan bahkan mengancam jiwa. Keselek umumnya terjadi saat makan atau minum, terutama pada anak-anak kecil dan orang lanjut usia. Pada kasus yang serius, bahaya keselek dapat memicu aspirasi paru-paru, infeksi, atau gangguan pernapasan yang mengancam nyawa. Berbagai langkah pencegahan dan tindakan pertolongan pertama dapat diambil untuk mengurangi risiko keselek, dan kesadaran tentang bahaya ini sangat penting bagi masyarakat umum.

Penyebab Umum Bahaya Keselek

Keselek sering disebabkan oleh potongan makanan yang terlalu besar, makanan yang keras atau tajam, atau makanan yang tidak dikunyah dengan baik sebelum ditelan. Selain itu, faktor-faktor seperti berbicara saat makan, tertawa, atau berlari sambil makan juga dapat meningkatkan risiko keselek. Benda-benda non-makanan, seperti mainan kecil atau bagian kecil dari suatu objek, juga dapat menjadi penyebab keselek pada anak-anak.

Dampak Keselek pada Kesehatan

Keselek dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang tergantung pada seberapa besar benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Gejala umum keselek termasuk batuk yang parah, kesulitan bernapas, dan perasaan tercekik. Dalam kasus yang lebih parah, keselek dapat menyebabkan aspirasi paru-paru, di mana benda asing masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi atau gangguan pernapasan serius. Keselek juga dapat mengakibatkan cedera pada tenggorokan dan saluran pernapasan, seperti iritasi atau kerusakan fisik.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Pertolongan Pertama

Untuk menghindari bahaya keselek, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama saat makan atau memberi makan anak-anak. Ini termasuk memotong makanan menjadi potongan yang lebih kecil, menghindari makanan keras atau tajam yang sulit dikunyah, dan mengawasi anak-anak saat mereka makan. Jika seseorang tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda keselek, langkah-langkah pertolongan pertama seperti memberikan lima kali pukulan di bagian belakang atau Heimlich maneuver dapat dilakukan untuk membantu mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan.

Kesadaran dan Edukasi Mengenai Bahaya Keselek

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya keselek sangat penting untuk mengurangi risiko insiden ini terjadi. Kampanye pendidikan dan informasi mengenai langkah-langkah pencegahan dan pertolongan pertama dapat membantu mengajarkan orang-orang bagaimana menghindari keselek dan mengatasi situasi darurat jika terjadi. Organisasi kesehatan dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi ini kepada masyarakat luas.

Jadi, bahaya keselek merupakan ancaman serius bagi kesehatan, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia. Pengetahuan tentang penyebab, dampak, dan langkah-langkah pencegahan keselek dapat membantu masyarakat mengurangi risiko dan merespons dengan tepat jika situasi darurat terjadi. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan edukasi yang tepat, bahaya keselek dapat diminimalkan, dan kejadian yang mengancam jiwa akibat keselek dapat dihindari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun