Mohon tunggu...
Humaniora

“Gerakan Peduli Pertanian” Peran Akademisi dalam Membangun Masyarakat Tani Mandiri

10 Februari 2016   16:44 Diperbarui: 10 Februari 2016   17:17 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Wonosobo – Selama sembilan hari tepatnya dimulai pada tanggal 25 Januari 2016, mahasiswa dan alumni IKAMANOS (Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo) IPB menginisiasi “Gerakan Peduli Pertanian”. Gerakan ini dilaksanakan di Desa Jlamprang, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. Terbentuknya Gerakan Peduli Pertanian didasari atas pemikiran bahwa akademisi pertanian seharusnya menjadi pendorong dalam pengembangan pertanian, terutama di daerah asalnya. Gerakan ini juga berusaha mengarahkan para mahasiswa mengisi liburan dengan kegiatan yang bermanfaat. Para mahasiswa serta alumni yang tergabung dalam gerakan ini dapat belajar memahami problematika pertanian dalam kehidupan masyarakat. Problematika pertanian yang ada tersebut, diharapkan dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan berbagai bidang keilmuan dari tim penggerak kegiatan ini.

Sebelum maupun sewaktu turun lapang, tim penggerak berdiskusi bersama Kepala Dinas Pertanian Wonosobo, alumni IKAMANOS dengan ranah kerja sejenis, serta pihak-pihak terkait untuk mendapatkan masukan dan saran. Atas dasar masukan dan saran yang telah ditampung dan dipertimbangkan bersama, maka dirumuskan suatu pokok kegiatan dalam gerakan ini. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan, berkonsentrasi pada pembenahan administrasi dan sistem pengorganisasian kelompok-kelompok tani. Selain itu, tim penggerak membantu masyarakat dalam mengutarakan permasalahan yang dihadapi terhadap berbagai pihak, diantaranya adalah penyuluh lapang dan perangkat desa. Tidak hanya kelompok tani, kegiatan ini juga mengarah pada bidang pendidikan dan kepemudaan. Beberapa sekolah dikunjungi untuk memberikan motivasi terhadap anak-anak sekolah akan arti penting sektor pertanian. Selain itu, rasa cinta terhadap pertanian juga ditanamkan dalam diri anak-anak sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama dengan permainan-permainan edukatif. Harapannya, anak-anak tersebut akan menjadi penggerak dalam kemajuan pertanian di masa yang akan datang. Kegiatan lain dalam bidang pendidikan adalah pendonasian buku untuk pembentukan perpustakaan mini. Harapannya, perpustakaan mini tersebut akan menumbuhkan minat baca anak-anak, baik anak-anak sekolah maupun putus sekolah.

Tanggapan positif ditunjukkan oleh masyarakat terhadap setiap kegiatan dalam gerakan ini. Hal ini terbukti dengan antusias mereka dalam mengikuti setiap diskusi yang diadakan di rumah salah seorang warga Desa Jlamprang. Diskusi dan penyuluhan dilaksanakan tiga kali dan tak pernah sepi dengan pertanyaan dan tanggapan yang dilontarkan oleh para peserta diskusi yang notabene adalah petani. Hal sama juga dirasakan ketika edukasi cinta pertanian dilaksanakan di sekolah-sekolah. Terlihat wajah-wajah gembira dan penuh semangat dari anak-anak tersebut setiap kali sekolah mereka dikunjungi oleh tim penggerak kegiatan. Bahkan dalam pembentukan perpustakaan mini, antusiasme tinggi ditunjukkan anak-anak tersebut dalam menjalankan setiap rangkaian kegiatan. Mereka terlihat bersemangat membaca berbagai macam buku yang disajikan. Permainan-permainan edukatif menambah kegembiraan dan semangat anak-anak tersebut.

Rangkaian kegiatan dalam Gerakan Peduli Pertanian berakhir pada hari Senin, 3 Februari 2016. Masyarakat Desa Jlamprang mengutarakan harapan mereka akan adanya tindak lanjut dari gerakan tersebut di lain kesempatan. Selain itu, gerakan tersebut sangat disarankan untuk dapat dilaksanakan di wilayah-wilayah lain di Kabupaten Wonosobo. Adanya gerakan serupa di wilayah-wilayah lain dapat membantu kelompok-kelompok tani dalam menggali masalah dan potensi yang ada. Sisi positif lain dari gerakan ini adalah penerapan ilmu pengetahuan dari para akademisi dalam membantu masyarakat memecahkan masalah maupun mengembangkan potensi wilayahnya. Gerakan ini sendiri berupaya menumbuhkembangkan masyarakat tani mandiri, serta menanamkan rasa cinta pertanian pada generasi muda untuk menjadi penggerak pertanian di masa yang akan datang. Rencananya, Gerakan Peduli Pertanian akan terus berlanjut sebagai wujud pengabdian akademisi Wonosobo bagi kemajuan pertanian di wilayah asalnya.

Wonosobo, 10 Februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun