Mohon tunggu...
Anargya Atha
Anargya Atha Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

Murid di SMX yang mempunyai projek 'What's on Indonesia?' yang mempublikasi berita-berita lokal di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uang: Sebuah Sistem yang Membuat Hak

2 November 2021   08:33 Diperbarui: 2 November 2021   08:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika anda mendengar kata uang, apa yang anda pikirkan? Apakah itu status, kekuatan, bekal hidup, kekayaan,dan hak untuk membeli barang? Bertahun-bertahun sejak dari awal perbuatan civilisasi, manusia memerlukan sesuatu untuk membantu hidup mereka menjadi lebih seimbang. Tidak hanya untuk menjaga keseimbangan, tetapi ada juga alasan lain selain menjaga keseimbangan. 

"Banyak sekali teori tentang asalnya uang, dan itu juga dikarenakan uang mempunyai banyak fungsi: uang bisa memfasilitasi penukaran sebagai sebuah pengukuran nilai, uang bisa membawa orang lain dari tempat asal yang berbeda, uang membuat hierarki sosial, dan uang adalah sebuah medium kekuasaan negara." Kutip Professor Antropologi dari American University, Chapurukha Kusimba di The Conversation (2017).

Walaupun secara teori, uang mempunyai alasan yang mulia untuk diciptakan. Dikarenakan uang adalah sebuah sistem yang bekerja, sebuah sistem juga mempunyai peluang untuk dieksploitasi oleh seseorang yang mempunyai kekuasaan dan wibawa yang besar, seperti seorang politikus yang ternyata diungkapkan sebagai seorang koruptor.

Salah satu kasus korupsi yang terkenal dan bersejarah di Indonesia pada abad ke-21 adalah kasus korupsi E-KTP bernilai Rp 2,6 triliun yang dilakukan oleh Setya Novanto, mantan ketua Partai Golkar, yang sekarang dipimpin oleh Airlangga Haryanto. Motif Setya Novanto untuk melakukan korupsi adalah mendapatkan penghasilan lebih banyak untuk kepentinganya sendiri. Kita mengetahui bahwa uang adalah sebuah hak, tetapi apakah cara mendapatkan uang juga membawa kita hak untuk menggunakan uang itu?

Evolusi adalah sesuatu yang mulia dan tidak bisa dihentikan, sebagai spesies homosapien, kita pasti akan mencari cara baru untuk hidup lebih baik dari sebelumnya. Salah satunya adalah evolusi kita dari sistem barter ke mata uang. Beruntungnya, sistem ini bisa membantu kita, tidak lagi kita harus menukar barang dengan satu sama lain, uang bisa menukar semua barang yang kita mau, dan uang memberi perlindungan yang bisa dibayar oleh jasa yang sudah ada, seperti para dokter yang dibayar oleh pasien. (Lenedu, 2021)

Sayangnya, realita tidak semanis itu, kita hidup didunia yang penuh dengan ketidakpastian, walaupun uang mempunyai kelebihan sendiri, tidak pasti uang akan membantu setiap orang. Uang bisa membuat suatu komunitas atau buruknya membuat masalah di suatu hubungan antar manusia.

Menurut Dontey Calton, Professor Sosiologi dan Direktur Riset Ilmiah Sosial Lanjutan di Universitas New York, beliau berkata, "Uang memperjelas ketidaksetaraan dalam suatu hubungan, jadi kami bekerja keras untuk meminimalkannya sebagai bentuk kebijaksanaan." Dari ketidaksetaraan itu, terkadang orang juga mempunyai keresahan untuk tidak mempunyai hak untuk mempunyai apa yang mereka mau.

Uang adalah sebuah sistem yang memberi kita hak, membuat kita lebih bertanggung jawab, tetapi apakah uang bisa memperbaiki kita sebagai spesies?

(AA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun