Mohon tunggu...
Billy Bachtiar
Billy Bachtiar Mohon Tunggu... -

NusaTalent.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rela Membayar Rp.347.000 Untuk Berpelukan? (No Sex)

2 Oktober 2012   03:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak sekali iklan yang muncul di Google Adwords atau di media-media iklan yang berhubungan dengan kecantikan wajah atau pakaian. Namun berbeda dengan yang satu ini, Seorang Perempuan yang berasal dari Australia ini mengiklankan dirinya untuk mendapatkan pelukan dari sekelompok orang asing dan ia bersedia membayarnya 35 dollar Australia atau sekitar Rp. 347.000 hanya untuk hal itu saja. http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/ilustrasi_pelukan_ok_90.jpg Janeen Sonsie namanya, ia mengatakan "ada tiga pria yang memijat saya dan sungguh menyenangkan" Ungkap perempuan yang sudah berusia 50 tahun itu yang kini bekerja sebagai konsultan penjualan dan pelatih bisnis. Bisnis Saling berpelukan ini sudah menjadi fenomena baru di Australia dan Sonsie merupakan salah satu yang ikut didalamnya, tidak ada Hubungan Sex sama sekali, yang ada hanya berpelukan,memijat antara satu sama lain dan saya kini sudah menemukan salah satu club yang bergerak dibidang berpelukan ini dan saya sudah menjadi salah satu anggota didalamnya. Lanjutnya. http://a0.twimg.com/profile_images/2236832873/JANEEN_046.jpg Bisnis ini dibuat oleh salah satu lembaga konsultan yang bergerak dibindang asmara Amerika Serikat (AS). Pesta pertama kali dilakukan di New York pada tahun 2004, dan setelah beberapa tahun kemudian dibuatlah cabang nya dinegara lain seperti di Melbourne, Australia namun cabang itu malah ditutup karena pendirinya jatuh sakit. Pada tahun 2008, Konsultan asmara dan pelatih masalah kehidupan bekerja sama untuk membuat atau mendirikan kembali bisnis itu, kemudian menyebarkan nya ke negara bagian New South Wales, New South Wales, Marus juga Queensland. Pada mulanya hanya ada puluhan orang yang ikut serta dalam bisnis ini, namun kelamaan menjadi ratusan dan kini totalnya ada sekitar 1.000 orang yang bergabung. Semoga bisnis ini tidak menyebar ke negara kita, karena pasti akan mendapatkan ancaman dan juga menjadi permasalahan besar bagi negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun