Presiden Soekarno pasti akan selalu di kenang sepanjang masa karena ke gigihan nya mempertahankan bangsa Indonesia dan menjadikan Indonesia Merdeka, kini telah di buat patung lilin yang dibuat semirip mungkin dengan Soekarno, mari kita simak berikut ini serba - serbi menarik dalam proses pembuatan patung lilin tersebut :
1. Fisik Bung karno Tim Madame Tussauds yang melakukan penelitian secara mendalam, dan mereka melakukan pengumpulan data-data fisik dari Bung karno, dari warna kulit ukuran badan dan gambaran secara detailnya. 2. Gaya Bung Karno Banyak sekali foto Bung karno dan Pose Bung karno, Namun untuk pembuatan Patung lilin kali ini adalah tampilan Bung Karno saat kunjungan nya ke Amerika Serikat. Pada saat itu Bung Karno Menyampaikan pidatonya yang sangat terkenal di sidang umum PBB pada tanggal 30 September 1960. 3. Tongkat Komando Tongkat Komando adalah tongkat yang di miliki oleh Bung karno dan merupakan Chiri khas dari seorang Soeakarno. Madame Tussauds mengalami kesulitan saat membuat tongkat komando dari Soekarno karena keterbatasan data yang di miliki dan pada akhirnya Putra Megawati Seoekarnoputri yaitu HM Prananda Prabowo memberikan data untuk Pembuatan replika tongkat Komando tersebut. 4. Peci Soekarno juga di kenal dengan Peci hitam nya, peci yang menjadi ciri khas Bung Karno ini di pesan secara khusus oleh Puti Guntur Soekarno di bandung. Peci ini di pesan sama dengan tempat Peci Soekarno memesan Pecinya dahulu. 5. Baju Pakaian yang biasa di gunakan oleh Bung Karno adalah Kemeja jas empat sakunya. Pakaian Bung Karno Pada patung lilin ini didesain dengan seksama oleh desainer Samuel Wattimena, dan pakaiannya di buat dengan hati - hati Karena guna untuk menjaga
penampilan sosok Bung Karno yang berperan penting pada kemerdekaan Indonesia. Menurut seorang
Hengky Koestanto Patung Lilin yang di buat sangat mirip sekali dan beliau salut terhadap pembuatnya karena tidak mudah untuk membuat sebuah patung yang sangat bagus seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya