Mohon tunggu...
Herawanto Samad
Herawanto Samad Mohon Tunggu... -

Selalu bermimpi yang terbaik dan berusaha memujudkan, itulah diriku.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

SUSU PALING AMAN

10 Juli 2011   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ribut-ribut mengenai susu formula mengandung Enterobacter Sakazakii yang sampai masuk ke gedung DPR karena tak ada pihak yang bersedia mengumumkan beberapa waktu lalu, hingga beberapa hari lalu kementrian kesehatan dan beberapa lembaga terkait telah mengumumkan bahwa susu formula yang beredar di Indonesia bebas bakter E. Sakazakii.

Mungkin hasil penelitian tersebut memang benar, namun yang perlu kita perhatikan adalah kontaminasi bakteri bisa terjadi kapan saja. Terutama pada saat menyimpan susu yang kadang tempat penyimpanannya tidak baik, hal ini perlu diperhatikan oleh orangtua yang mempunyai bayi atau balita.

Jalan keluar untuk menghindari bahaya E. Sakazakii sebaiknya para ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI), ini merupakan susu yang paling aman, bahkan paling baik dari susu apapun. Manfaatnya tidak perlu diragukan lagi. Selain telah terbukti mempunyai keunggulan yang tak dapat digantikan oleh susu manapun, ASI memiliki kandungan gizi yang selalu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. ASI bermanfaat sebagai nutrisi, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan jalinan kasih sayang, dan meningkatkan daya tahan tubuh. ASI dapat mencegah obesitas, diare, infeksi saluran pernapasan, otitis media, asma, diabetes, leukemia, mengoptimalkan perkembangan motorik, intelektual dan emosi, melindungi terhadap gizi kurang, dan mengurangi tingkah laku yang kurang baik, dan hal ini tidak didapatkan pada susu apapun.

Namun yang menjadi masalah, di Indonesia pemberian ASI Eksklusif masih sangat rendah, bahkan data dari kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak hanya 14% ibu yang memberikan ASI eksklusif itu berarti masih ada 86% bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, sungguh angka yang sangat membuat kita prihatin. Hali ini didukung oleh kurangnya pengetahuan orangtua khususnya sang ibu mengenai pentingnya pemberian ASI, atau mungkin juga tahu tapi tak mau pusing, serta belum adanya peraturan yang mengharuskan seorang ibu diharuskan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya minimal sampai umur 6 bulan.

Oleh sebab itu, mulai saat ini, mari kita mengajak, menyampaikan, memberitahukan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif terhadap bayi, paling tidak mulai darikeluarga kita. Karena susu yang paling baik adalah susu yang diproduksi sendiri oleh ibu, bukan susu sapi ataupun buatan pabrik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun