Mohon tunggu...
Wewet Wetz
Wewet Wetz Mohon Tunggu... -

Yang sedang belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Temenan yuk..

9 Juli 2011   05:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curhat antara sesama teman adalah hal yang paling lumrah terjadi. Ketika terjadi suatu peristiwa pasti yang pertama kali mengetahuinya adalah sahabat. Kepada sahabat kita sering merasa lebih leluasa untuk membicarakan suatu masalah ketimbang dengan keluarga seperti orang tua atau adik/kakak.  Misalnya tentang hubungan percintaan, orang akan lebih mudah membicarakan tentang masalah percintaan mereka kepada sahabat ketimbang pada orangtua. Sungkan, malu bahkan takut dipersalahkan karena memilih orang yang salah biasanya menjadi pertimbangan mengapa orang jarang membicarakan masalah ini kepada orangtuanya. Lain halnya jika memiliki orangtua yang bisa memposisikan diri sebagai sahabat sehingga tidak lagi ada perasaan sungkan dan takut ketika membicarakan masalah itu. Dengan sahabat kita akan bisa lebih terbuka membicarakan tentang masalah hati ini. Dulu, saya termasuk orang yang introvert. Segala macam permasalahan yang timbul pada diri saya akan saya simpan rapat-rapat di dalam hati. Ada perasaan enggan untuk berbagi cerita kepada orang lain. Ada perasaan takut dikasihani ketika orang sudah mendengar cerita saya. Dan saya tidak ingin perasaan mengasihani saya itu muncul kelak diantara saya dan sahabat. Akibatnya seringkali kepala saya terasa migrain, entah karena beban pikiran atau memang sekedar penyakit saja. Itu terjadi dulu ketika saya  masih kuliah.. Sekarang entah kenapa saya berubah menjadi orang yang lebih extrovert, lebih bisa terbuka pada orang lain. Lebih bisa mempercayai sahabat  untuk berbagi cerita dengan mereka. Ada perasaan lebih plong ketika selesai bercerita tentang masalah yang tengah membelit diri. Walau tidak ada jalan keluar dari permasalahan yang sedang saya hadapi tapi ada perasaan nyaman ketika tahu bahwa teman juga care terhadap masalah saya. Kemampuan saya untuk bisa bercerita kepada teman mungkin karena adanya kepercayaan yang timbul dalam diri bahwa sahabat akan menjaga rahasia yang sudah dipercayakan kepadanya.  Tanpa adanya kepercayaan mustahil saya bisa curhat. Tidak terbayangkan jika tidak memiliki sahabat disamping kita. orang untuk kita berbagi kesenangan dan kesusahan. Sahabat adalah harta tak ternilai yang kita miliki, maka hargailah persahabatan yang kini tengah ada miliki dengan orang terdekat anda. Anda tak akan pernah tahu bagaimana rasanya jika kehilangan seorang sahabat. "True friends stab you in the front."  Oscar Wilde

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun