Mohon tunggu...
Wewet Wetz
Wewet Wetz Mohon Tunggu... -

Yang sedang belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Pelecehan Itu Terjadi

6 Juli 2011   15:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika ditanya profesi apa yang saat ini sedang trend. Pasti akan saya jawab profesi 'penggerak aksi massa'. Lihat saja di berita-berita, ketika seseorang bakal calon kepala pemerintahan di daerah tidak memenangi pemilihan dan merasa dicurangi oleh pihak lawan, dia akan menggerakkan aksi massa untuk mengacaukan keadaan. Ketika melihat akidah suatu daerah dianggap rusak, gerakkanlah aksi massa untuk menghancurkan tempat itu. dan pihak kepolisian seakan bungkam dengan peristiwa yang terjadi itu.

Peristiwa miris saya saksikan kemarin di suatu kantor instansi pemerintah suatu daerah. Suatu tindakan yang menurut saya sangat tidak pantas dilakukan. Peristiwa itu adalah peristiwa penyobekan daftar-daftar pemenang lelang proyek tender suatu kegiatan. Merasa perusahaannya tidak tercantum sebagai salah satu pemenang tender, dengan sikap sangat arogan berlagak seperti orang yang memiliki kekuasaan dia menyuruh beberapa bodyguardnya untuk menyobek2 pengumuman itu. Seluruh hasil pengumuman yang telah ditempel oleh pihak panita dia sobek seluruhnya. Hanya menyisakan beberapa bagian ketika salah seorang pegawai ada yang berani menghardik tindakan orang tersebut. Dengan gayanya yang petantang petenteng, dia berteriak mencari pihak panitia yang memang pada saat itu tidak ada ditempat.

Apa hak dia untuk melakukan hal tersebut. Apakah karena dia merasa  memiliki pengaruh yang cukup kuat di daerah tersebut hingga sah-sah saja untuk melakukan tindakan itu? Apapun permasalahannya menurut saya selalu masih ada jalan yang lebih beradab yang dapat ditempuh oleh orang tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya. Jika permasalahannya dengan pihak panitia penyelenggara lelang, toh dapat dibicarakan ketimbang melakukan tindakan pengrusakan seperti itu.

Tapi yang lebih membuat saya miris adalah sikap pihak instansi tersebut yang seolah tidak memiliki  kemampuan untuk membela dirinya ketika instansinya dilecehkan seperti itu. Mana harga diri dan kehormatan instansi tersebut? Jelas-jelas tindakan orang tersebut sangat melecehkan tapi meraka hanya diam saja dan menganggap kelak masalah itu akan hilang dengan sendirinya.

Instansi daerah merupakan representasi kecil bentuk sebuah pemerintahan. Ketika harga dirinya telah dilecehkan oleh pihak tertentu yang merasa dirugikan tapi tidak ada tindakan yang diberikan pada orang tersebut, apalagi kelak yang akan diharapkan oleh masyarakat. Pemerintah ada untuk sepenuhnya memberikan pelayanan pada masyarakat  bukan untuk orang-orang tertentu. Apalagi yang tersisa bagi rakyat selain pajak yang semakin membelit. Tapi ketika ditanya apa yang diperoleh warga dari pajak yang telah meraka bayarkan? hasilnya sangat tidak memuaskan karena sebagian besar uang tersebut mengalir ke pundi2 orang tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun