Mohon tunggu...
wahyu wibowo
wahyu wibowo Mohon Tunggu... -

seseorang yang tengah belajar melukis dunia dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

tetralogy " ryu... aku sungguh cinta padamu "

10 Oktober 2010   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BIDADARI CIHAMPELAS Senja itu di suatu sudut kota bandung Ketika mendung sudah tak dapat lagi tuk terbendung Langkahku menghampiri keramaian cihampelas Surga segala macam model pakaian jeans yang berkelas Hujan yang datang memaksa sejenak langkahku terhenti Berteduh dalam sebuah café kecil yang tertata rapi Keramaian menjamu selera nampak jelas di sana sini Segera kuhampiri sebuah bangku kosong yang belum lagi terisi Setelah cukup lama termenung meneliti daftar harga menu yang tersaji Segera kupesan semangkuk mie ayam dan sepiring oncom rasa sensasi Sebuah pilihan yang cukup bijak dan sederhana saja kiranya Maklumlah,arus di dompetku sedang di bawah rata rata Sesekali sambil menanti pesanan datang kulihat kesibukan di toko jeans seberang jalan Nampak jelas turis turis lokal begitu antusias berlomba berbelanja pakaian Hmmmm andai saja saat ini dompetku sedang tidak terluka Mungkin aku akan melakukan hal yang sama dengan mereka Tiba tiba saja seorang bidadari berjalan tergesa melintasi jalanan Berkaos hitam casual namun nampak begitu elegan Kegelapan senja tak sanggup menutupi keindahannya Terhampar memberi suasana senja warna yang sedikit berbeda Hey.... Tunggu dulu... tapi ada sesuatu yang lain pada sosoknya yang menawan Matanya yang sembab sepertinya menahan sebuah tangisan Perlahan dia masuk ke café kecil tempat aku membunuh sepi Dan duduk tepat disebelahku, satu satunya bangku yang belum terisi Pipinya yang embem seperti bakpao terlihat sedikit memerah Sesekali tangannya mengusap matanya yang terlihat sebah Sepertinya dia sedang terluka patah hati..... ucapku dalam hati Menjadi janda cinta memang sungguh memerlukan sebuah nyali Hey... sekilas gaya poni miring dan kuncir rambutnya mengingatkan aku pada seseorang Pun mata,hidung, pipi dan senyumnya hampir memiliki sebuah kemiripan Seseorang yang selama ini asyik nongkrong di wall facebookku Seseorang yang selalu berbagi cerita cerita seru dengan diriku Apakah bidadari ini memang betul betul dia yach Kukumpulkan semua konsentrasiku untuk mencoba mengingat lukisannya Ingin rasanya menanyakan langsung hal ini kepadanya Apa daya,aku malu dan segan tuk sekedar mengusiknya Kulihat dia memesan makanan lumayan banyak Patah hati memang kadang kala membuat kalori mudah terserap Hmmm indahnya saat diam diam kunikmati pemandangan langka itu Ketika mangkuk dan sendok garpu beradu disertai suara sesungukan yang memilu Hingga akhirnya mangkuk bakso ketiga pun tandas Semua tersapu bersih tanpa meninggalkan bekas Sesekali dia melempar senyum padaku yang ternganga lepas " Maaf mas...Maklumin ajah yach... bawaan perasaan nih " katanya lugas Perlahan dia mulai berkemas, bangkit dan berdiri Meninggalkan diriku dengan segudang pertanyaan di dalam hati Hey... belum sempat lagi aku tahu namanya Dia telah lenyap ditelan keremangan senja Untuk bidadari yang ada di cihampelas Suatu hari nanti akan kucari dirimu yang hilang tanpa bekas Sementara ini, biarlah aku tulis sebuah puisi tentangmu di catatan facebookku Siapa tahu engkau membacanya sambil tersenyum tersipu sipu WHEN SOMAD MEET RYU Kunyalakan komputerku yang setengah remang remang Karena monitornya sudah begitu lama dan usang Hmmmm umurnya mungkin sudah tak akan panjang lagi Mudah mudahan tidak meledak saat sedang aku pelototi Kutekan keyboardnya yang lama tak terjamah dan sedikit berdebu Bercak sisa sisa kopi masih lekat menempel disitu Ketika secara tak sengaja tersenggol tertumpahkan Melihat kecoa menyelinap di dekatnya diam diam Tanpa berpikir lagi kumasuki sebuah situs pertemanan Memasukkan password yang kuhapal dengan mata setengah memejam Setelah cukup lama menunggu loading tuk membuka Tibalah akhirnya di halaman berandaku yang penuh dengan warna Ealah… “ Hari ini nyatet lagi di warung Mbok Helen idents…. Wuenak … Emphuk… Wareg  “ terbaca status dari Juned, teman masa kecilku “ Apapun makanannya… yang penting ngopi dulu ah…” tulis tetanggaku kang El Arjawi yang jualan tahu “ Ajojing di pantai yuuukk… sekalian nyari bule denmark “ ajak si dinda yang hobi kali naik getek sambil ber haha..hihi..huhu “ atttiiiit gigi euy… kebanyakan ngunyah sagon nih“ ujar dishya febyan  sambil meringis tak tentu Belum lagi status nissa camila “ lagi ngidam makan jengkol euy…sampe gatel gatel nih gigi ane” Tak mau kalah faeydilla anna pun menulis “ nyobain sambel goreng duda sebelah rumah ah…cocolannya mantap gile “ Tanpa malu malu thalita menulis….” Bruuut..bruuut…bruuut…. hmmm baru dech terasa lega “ Sofia Katherine pun menulis… “ Aih mimpi apa semalam… hari ini eike digodain tukang becak….” “ Nak lepak kat KL dulu ah… kat pasar seni… seronok nye duduk lepak kat situ tengok orang melukis…sambil bergayut mesra kat abang dan kunyah keropok lekor “ ujar zairaina “ Ora di emek emek koq meletek dhewek ya… inyong ora paham…” keluh kirana pramesty  manja “ Gagal maning son…gagal maning son… apes pisan dina iki….. “ kata sagitta yang baru pulang memancing di laut “ Dasar kau keong racun… baru kenal koq ngajak kawin… “ sungut choco imudh dalam bahasa jepang berlogat semarang yang runtut Kadang aku tertawa geli sendiri melihat hal hal konyol yang tertulis Kadang juga merasa sedih saat teman menulis kata kata yang begitu miris Selalu kutunggu update foto terbaru dari teman temanku Agar kutahu seperti apa kisah mereka setelah jauh dari pandangan mataku Hmmm mataku mulai menari nari mencari sosok yang kutemui minggu lalu Setelah cukup lama meng klak klik akhirnya kutemukan juga profilmu diantara beribu teman temanku Benar… ternyata memang dia yang kutemui hari itu…. Sosoknya persis sama Ryu hatchie… hmmm entahlah kenapa ditulis namanya seperti begitu… mungkin hobi bersin bersin kali ya… ada ada saja Hey…ada status yang menggelitik yang kutemukan di dinding profilnya Tertulis lugas… “ minggu lalu ketemu pangeran di café…asyik banget kayaknya ngeliatin aku makan…tapi senyumnya kayaknya boleh juga tuh…. Kapan yach bisa jumpa lagi dia “ Waduh… apakah pujian itu khusus ditujukkan kepadaku… SOMAD. LELAKI GUANTENG ABAD INI…seketika pringas pringis bibirku Sepertinya ada ribuan taman bunga yang terhampar begitu indah di dalam kalbu Tiba tiba….. whuzzzzzzzz… Blep…blep…blep monitorku mendadak berasap banyak sekali Seperti ada penyemprotan massal nyamuk demam berdarah saja di kamar ini Gambarmu yang penuh pesona mendadak hilang dari layar komputer sepuh-ku Meninggalkan omelan panjang yang tak menentu… “ Nasib oh Nasib mengapa begitu kejam kepadaku…“ Hmmm koq belakangan aku jadi suka lagunya Qiu9 yang berjudul SIANG MALAM Seperti ada bunga bunga rindu yang tersimpan tak tersampaikan Sebuah choco chip pun mulai tumbuh tanpa malu malu di dahiku Mengalunkan getar getar dawai asmara tersyahdu yang kutahu Kenapa hatiku saat ini selalu saja terisi bait bait gelisah yach Tak beda jauh dengan perasaan kucing tetangga yang mau melahirkan anak di genteng sebelah rumah Begini salah begitu salah..... macam ga ada kerjaan yang lebih penting saja Apakah aku sedang terkena virus virus cinta yach… mantranya melekat terus di dada Duh dah lapar lagi nih... padahal baru jam setengah sebelas siang… masa energi lontong pecelku hanya sampe segini aja hasil pembakarannya Terpaksa… mau tak mau harus mencharger cacing cacingku lagi agar tak merajuk dan membuat paduan orkestra Apa yach yang paling enak dinikmati di bandung selagi siang siang panas seperti ini Sepertinya batagor di daerah BIP cukup menggugah simpul simpul selera dalam diri Sambil berjalan, aku membayangkan nikmatnya batagor yang tersaji sempurna Hingga ku sejenak terlupa untuk memperhatikan lalu lalang pejalan yang melaju tergesa “ BRUGHHH .. “ tak sengaja badanku menyenggol sesuatu hingga terjatuh tak menentu Seorang wanita cantik kini sedang memunguti belanjaannya yang berhamburan dengan wajah sedikit cemberut Spontan kubantu dia memunguti barangnya yang kocar kacir sambil ikut menunduk Hingga secara tak sengaja pandangan mata kami pun saling bertumbuk “ KAMU… “ ujar kami setengah kaget hampir bebarengan “ Senang dapat bertemu kembali denganmu “ ucapku untuk menetralisir keadaan Ternyata memang ryu hatchie, wanita yang kini kujumpa secara tak sengaja Sambil makan batagor kita pun tak sungkan bertukar cerita dalam kehangatan suasana Seperti dua orang kawan lama yang baru saja bertemu kembali Pertemuan ini penuh diwarnai dengan keceriaan dan canda tawa di sana sini Ryu… wanita asli wonogiri ( hmmm kayaknya sih…. Habis dia tak mau ngaku sih xixixixixi ) Ternyata lebih indah dan menyenangkan dari yang kuduga…. Hmmmm seperti seorang peri atau bidadari Cantiknya, lembutnya, manjanya, galaknya, gokilnya begitu sempurna Diam diam dihatiku tanpa dapat kucegah mulai tumbuh rasa suka kepada dirinya Tak terasa tiga jam begitu cepat waktu berlalu Kita terpaksa harus berpisah dulu hari itu Setelah bertukar nomor HP dan data data diri lainnya Kita pun melangkah menuju arah jalan yang berbeda Oh ryu… apakah dirimu memang tercipta untukku Hingga jalan taqdir membawa langkahku dekat kepadamu Hmmm perlahan hati ini pun mulai digoda satu rasa rindu Tunggu aku ryu… malam minggu besok… aku akan apel ke rumahmu APEL PERTAMA Berdiri di depan cermin yang sedikit kusam Memandangi kegantenganku yang lumayan Dengan rambut basah sehabis keramas tadi Kukemas gaya jamsoy meniru bintang iklan di tivi Kuambil jaket kulitku yang sedikit lusuh Sedikit mirip james dean di era tujuh puluh Kuminyaki dengan issey miyake agar sedikit wangi Agar para penunumpang di angkot tak pada lari Perfecto, sempurna sesuai dengan rencana Kini tak ada gadis gadis yang tak tersipu aku sapa Perkenalkan namaku somad lengkap dengan huruf D Meski isi dompetku terlalu sering… Capek Dech !!! Akulah lelaki muda penuh dengan dinamika Tak kenal lelah melukis indahnya dunia Meski kisahku tersaji secara sederhana Namun selalu saja penuh dengan balutan canda tawa Jarum jam ditanganku sudah menunjukkan pukul tujuh malam Saat yang paling baik untuk pergi pacaran Bertamu kerumah gadis yang baru kukenal di cihampelas minggu lalu Kalau tak salah…. Hmmmm nama panggilannya Ryu Cukup jauh perjalanan menuju rumahnya Yang beralamat dipusat sebuah kota Sebuah kawasan yang cukup elite rupanya Terlihat dari banyaknya mobil pribadi yang nongkrong disana Akhirnya sampai juga pada rumah yang kutuju Sebuah rumah yang pagarnya bercat warna biru Entah mengapa mendadak hatiku tak karuan Mungkin ada sesuatu yang tengah menantiku di dalam Kuketuk pintu sekali dengan perlahan Tak terdengar satupun suara suara sahutan Akhirnya kuketuk lagi tiga kali dengan penuh keyakinan Dan mulailah terdengar adanya tanda tanda kehidupan Sebuah seruan menyuruhku menunggu sebentar Suara langkah kaki yang berat semakin lama semakin terdengar Berderak suara anak kunci berputar perlahan Dan sebuah kepala laki laki setengah baya tiba tiba muncul dari dalam Lututku bergetar hebat bukan karena menahan lapar Jantungku berdebar kencang dengan tatapan mata nanar Mendadak kelu lidahku dan kering kerontang tenggorokanku Melihat tongkrongan bapaknya yang baru saja membuka pintu Badannya yang tinggi besar penuh dengan otot kekar Kumisnya yang melintang membuat penampilannya semakin gahar Suaranya yang berat begitu terdengar sangar menggelegar Pandangan matanya tajam menatapku yang berdiri setengah gemetar “ Cari siapa nak “ tanyanya penuh dengan kata kata selidik Sesekali biji matanya melotot setengah mendelik Ciut nyaliku untuk bertemu dengan pujaan hatiku ryu Mendadak hilang rinduku tersapu berjuta keringat dinginku Tapi jangan panggil aku somad, lelaki paling ganteng abad ini Lebih ganteng dari jerry yan yang dulu sering nongol di tivi Pantang bagiku pulang sebelum sukses bertamu Kuputar otakku mencari cara cara lihay terjitu Singkat cerita aku berhasil melewati rintangan tahap pertama Aktingku mampu sedikit melunakkan hati bapaknya Untung saja sebelum kemari aku sempat membeli buah tangan martabak bangka Salah satu makanan favorit dari ehem ehem…. Sang calon mertua Tapi tak semudah itu aku bisa langsung bertemu ryu Sebuah papan catur yang tersusun di meja sudah menantiku Aku harus mampu mengalahkan terlebih dahulu bapaknya Bila masih punya keinginan berkenalan dengan putrinya yang cantik jelita Wow cukup tangguh juga bapaknya main catur Lima kali juara kampung tak pernah sekalipun mampu tergusur Aku harus sepintar anatoly karpov kali ini Untung saja senyum ryu dari balik jendela terus menyemangati Bidak bidak catur berpindah dengan cepatnya Semua diiringi pemikiran mendalam serta logika Saling beradu strategi bak ahli perang saja Tak terasa satu jam berlalu dengan cepatnya Hingga akhirnya pertempuran ini harus berakhir seri Prajurit prajuritku mengurung rajanya tak bisa lari lagi Terperangah bapaknya melihat apa yang sedang terjadi Sambil terus memikirkan langkah langkah antisipasi Akhirnya aku diijinkan bertemu dengan putrinya Meski waktuku hanya satu jam saja Tak apa… itu sudah lebih dari cukup untukku Untuk mengenal pribadinya lebih jauh Kuhabiskan waktu bercengkrama dengannya Berbagi kisah dalam balutan canda dan ceria Tak sekali kubuat pipinya bersemu merah jambu Saat kugoda dia dengan cerita cerita lucu Senang rasanya melihat bening dimatanya Seperti ada keramahan yang memancar bercahaya Meski kadang dia juga suka cemberut Membuat pipi embemnya semakin endut Tak terasa satu jam begitu cepat berlalu Terdengar suara berat berdehem dehem dari balik pintu Hmmm sudah saatnya aku harus berpamitan Karena waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam Aku berjalan pulang dengan hati riang gembira Hari ini somad berhasil sukses dengan apel pertama Meski rintangan yang kuhadapi tak pernah terbayang sebelumnya Aku berhasil menaklukannya dengan begitu sempurna Ryu… minggu depan aku pasti akan datang lagi kerumahmu Membawakan martabak bangka kesukaan bapakmu Bermain catur lagi untuk selalu dapat bersamamu Membawa semua rindu yang kini tumbuh dalam hatiku RYU… AKU SUNGGUH MENCINTAIMU Hmmm kuraba tepi mimpiku Masih bercerita tentang indahmu Seakan enggan tuk beranjak pergi Ketika hari semakin menjelang pagi Masih terbaca pertemuan kita Dua hati yang mencoba memadu renjana Meletakkan pijar pijar harap bersamanya Semoga kehadirannya memberikan sebuah makna Masih terbaca kelucuan kelucuan yang tercipta Pertemuan antara diriku, ryu dan bapaknya tercinta Suka duka apel pertama yang tak ternilai harganya Tak ingin kutukar dengan apapun yang ada di dunia Yupss… akulah somad, lelaki paling beruntung di negeri ini Bisa kenal dan mendekati hati seanggun milik ryu hatchie Wanita terindah di seantero jagad raya Namanya abadi di hati berjuta para pemujanya Kini ada ritme baru di hidupku Sebuah nafas yang membuatku ceria selalu Senyuman kini tak pernah lepas dari bibirku Sebuah semangat untuk menyambut hari yang baru Duh sudah jam 4.30 pagi hari lagi Saatnya memulai aktivitas kembali Menantang teriknya matahari Demi menyambung nafas hari ini Yeah… seperti inilah cerita orang lapangan Bertemankan peluh keringat yang bercucuran Tapi aku bangga dengan semua kerja kerasku Daripada menjadi koruptor yang tak tahu malu Hmmm kunikmati kudapan pagi hariku lontong sayur yang sempurna Cukuplah tuk mengganjal perutku yang sedikit kendur untuk siap bekerja Aku siap menyambut datangnya hari ini… apapun itu yang terjadi Menjemput semangkuk impian untuk kuraih dan kunikmati Tut..tuttut..tuttuttut… nada dering sms pun berbunyi Hmmm dari ryu hatchie…sang pujaan hati Bapaknya menitipkan sebuah salam untukku rupanya Mengajak bermain catur lagi…. DITUNGGU pakai SEGERA Yeah… kalau sudah rejeki somad mah tak akan lari kemana Sebuah jalan untuk lebih dekat dengan ryu pun semakin terbuka Kuucap beribu syukur tiada terkira kepada TUHAN Yang Maha Esa Untuk sebuah restu yang kini tersaji di depan mata Aku berjalan sambil bersiul lagu ungu terbaru Sama seperti nada nada hati saat ini yang memeluk bahagiaku Ada dirimu ryu di semua tempat yang ku pandang Menumbuhkan sebuah rasa rindu yang menenangkan Untunglah saat ini baru awal bulan gajian Hingga arus di dompetku masih cukup lumayan Tak perlu risau memikirkan apa yang akan terjadi Saat aku pergi bertandang kerumah ryu nanti Seperti biasa, Jamsoyku tak akan pernah lupa kutata Menambah percaya diriku di depan calon mertua Tak lupa mampir dulu ke tempat penjual martabak Bangka Memesan martabak nangka untuk bapaknya ryu tercinta Tak terasa langkah kaki telah sampai di depan pintu pagar Dari celah celahnya terlihat sosok bapaknya samar samar Tengah bercengkrama dengan burung beo kesayangannya Menurut cerita ryu…. Itu si jabrix pandai bicara dan meniru suara “ Eh nak somad… mari masuk…sudah bapak tunggu sedari tadi…. Kita lanjutkan pertempuran yang kemarin….. sebentar bapak ambil papan caturnya dahulu “ “ He he he…. Penasaran yah pak sama remis kemarin… boleh pak… oh iya ini martabak nangka buat bapak… special nomer satu… “ “ Hmmm… bukan sogokan khan hehehehehe…. nak somad tahu saja makanan favorit bapak… oh iya nanti sekalian bapak panggilkan ryu buat menemani kamu…. Dia sedari tadi resah menunggu “ “ terima kasih pak… Bapak pengertian sekali…. Tahu saja kalau sebuah hati tengah memendam rindu “ Tak lama bapaknya keluar membawa papan dan bidak bidak catur Melangkah disampingnya seorang bidadari dengan pesona senyum yang indah bertutur “ ryu… kamu boleh duduk di sini menemani… tapi dengan syarat kamu harus tenang dan tidak boleh berisik….. mengerti kamu nduk… “ “ enggih pak… ryu manut wae…. “ ucapnya dengan wajah malu malu sedikit menunduk Dan pertandingan catur pun dimulai… bidak bidak catur beralih posisi cepat sekali… dalam pertarungan strategi beda generasi Tak terasa sudah 45 menit waktu berlalu…. Namun tak juga pertandingan berhenti “ Hmmm aku harus bisa mengambil hati bapaknya…. Biarlah sesekali ini aku mengalah saja…. “ ucapku dalam hati Dan setelah itu sengaja kubiarkan pertahananku sedikit mengendur agar permainan ini cepat berakhir sampai disini “ SKAK MAT… “ ujar bapaknya girang sambil tak henti henti tersenyum ke arahku Pura pura serius… kuperhatikan bidak bidak catur miliknya yang mengurung rajaku….. “ hmmm iya pak hari ini bukan hari keberuntunganku “ “ nak somad… tumben hari ini loyo banget…. Seperti orang sedang jatuh cinta saja…. “ ucap bapaknya bercanda Seketika pipiku dan pipi ryu bersemu merah…. Idiiih Makin kompak aja nih kelihatannya “ ya sudah bapak yang sudah tua masuk kedalam dulu…. Mau makan martabak nangka kesukaanku…. Ingat dua jam saja yach…. Kalau kemalaman takutnya nanti tetangga menggosip yang tidak tidak…. Khan itu bahaya…. “ “ iya pak…. Terima kasih untuk permainan caturnya….” Ucapku penuh dengan tata karma Hmmm… ryu…. Sekarang just the two of us….. hanya tinggal kita berdua saja Waktu yang tepat untuk bertukar rindu dan berbicara dalam getar getar nada cinta Akhirnya dua hati itupun saling mengisi dan berbagi Bertukar rasa dalam romantisme tersendiri Cahaya bulan membuat suasana semakin indah saja Mirip dengan cerita cerita novel cinta yang kami baca “ ryu…. Bolehkah aku berkata jujur kepadamu…. Tentang apa yang kurasa dan engkaupun tahu itu “ “ hmmm aku telah jatuh hati kepadamu sejak pertama kali melihatmu dahulu “ “ saat engkau habiskan 3 mangkok bakso di kafe itu tanpa ba bi bu “ “ hmmm…. Ryu….. dari lubuk hatiku terdalam…. Aku hanya ingin bilang…. Ryu…. Aku sungguh mencintaimu……." Sejenak tak ada kata kata yang tercipta sesudahnya Hanya pandangan mata kita yang berbicara mencari kejujurannya Suasana pun mendadak menjadi hening dan sunyi Tiba tiba…… “ BERPELUKAN…… RYU….. AKU MENCINTAIMU…… PLEASE DECH AH JANGAN LEBAY….. “ ih dasar si jabrix kurang ajar….. kata somad dalam hati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun