Mohon tunggu...
Ingried Halim
Ingried Halim Mohon Tunggu... -

I am part of eastjava.com. \r\nI am also part of Mahoni Developer. \r\nAnd now It's our time to fly with our baby Prings Clothing Company and Neon English. Silahkan mampir www.prings-tshirt.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bentengan - Permainan Sederhana Awal Lahirnya Sang Pemimpin

9 Juli 2013   08:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi saat sedang membaca berita di Kompas.com tiba-tiba aja lihat kok ada acara berbagi mengenai mainan tradisional Indonesia. Kebetulan banget, kemarin habis pulang kampung dan lihat bocah-bocah pada mainan, langsung aja ikut mainan (meskipun awalnya gak diajak sih hehe). Eh gak disangka ternyata hal itu memicu teman-teman lainnya juga ikutan, jadi teman-teman yang udah pada jadi bapak dan ibu, sekali lagi mengulang menjadi bocah kecil yang bisa bermain lepas tanpa beban.

Mainan yang saya mainkan kemarin adalah bentengan. Mainan ini peraturannya sangat sederhana, “Jangan biarkan bentengmu di duduki oleh lawan”. Permainan ini sangat menguras tenaga (pantes dulu jarang ada bocah yang obesitas), karena kecepatan lari dan kemampuan bermanuver mengindari kejaran lawan menjadi hal yang wajib di kuasai oleh seluruh anggota team. Permainan ini dimainkan oleh 2 regu yang berbeda, dan setiap regu dipimpin oleh kapten. Sang kapten haruslah orang yang memiliki kemampuan mengatur strategi yang bagus, karena kalau tidak dia tidak bisa mengatur seluruh teamnya untuk memenangkan permainan ini. Seperti yang kita ketahui kemampuan lari setiap orang pasti berbeda, dan di situlah arti pentingnya kapten. Kapten harus mengenal karakter dan kemampuan seluruh anggotanya, kapten juga harus mengenal karakter dan kemampuan lawannya, dan dari pengetahuan itulah maka kapten bisa menentukan siapa yang bertugas sebagai apa.

Mungkin saat kita masih kecil, permainan ini hanyalah sebuah permainan, yang penting bagaimana cara kita memenangkan permainan ini. Kita tidak sadar bahwa permainan ini mengajarkan banyak hal, seperti kemampuan berstrategi, kemampuan untuk menganalisa, kemampuan untuk membuat keputusan, dan masih banyak lainnya. Kita tidak sadar bahwa melalui permainan ini, kita diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Tidak hanya kita harus mempertahankan benteng kita, kita harus juga menjaga agar anggota kita tidak tertangkap, terkadang kita harus melakukan pengorbanan dengan rela ditangkap untuk menarik team lawan keluar dari bentengnya.

Melalui permainan ini, kita juga diajarkan bagaimana berkerjasama dalam team. Bagaimana kita harus bekerja sama untuk mengecoh lawan, bagaiamana cara kita untuk menolong anggota team yang tertangkap, dll. Tanpa sadar kita diajarkan bagaimana kita berkomunikasi, dan berempati dengan sesama.

Permainan ini juga mengajarkan kita rasa nasionalisme yang sangat kuat. Kita sebagai bangsa Indonesia HARUS mempertahankan kedaulatan negara kita dengan cara yang smart, sehingga bukan hanya kedaulatan negara kita aman, tapi rakyat juga terlindungi dengan baik.

Sebuah permainan sederhana yang sudah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin besar. Gak percaya? Coba aja tanya sama bapak, ibu, kakek, dan nenek kita, mereka pasti suka permainan ini, dan bukti keberhasilan mereka adalah anda semua, putra putri kebanggaan mereka.

Ayo ajarkan permainan tradisional ini kepada putra-putri anda, agar mereka bukan hanya menjadi kebanggaan anda, mereka juga akan menjadi generasi kebanggaan Indonesia, yang dengan bangga memperkenalkan Wonderfull Indonesia kepada dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun