Setelah menyandang status menjadi Guru Penggerak angkatan 4 KBB, saya mempunyai kesempatan untuk mengikuti seleksi CPP (Calon Pengajar Praktik) angkatan 9. Dan akhirnya saya mengikuti seleksi CPP Angkatan 9. Pada tahap awal selesksi administrasi dan pengisian esay, dan ternyata saya dinyatakan Tidak lolos dalam seleksi tahap 1 ini. Perasaan saya sedih bercampur bingung, karena saya tidak diberitahu mengapa saya tidak diterima?Â
Apa kriteria supaya dapat diterima?
Sampai sekarang saya bingung dan tidak mengerti mengapa saya sampai tidak lolos dalam seleksi CPP angkatan 9. Sedangkan teman- teman sesama guru penggerak lain yang senagkatan dengan saya terdapat 23 orang yang lolos menjadi CPP angkatan 9.Â
Bila memang saya tidak pantas untuk menjadi PP (Pengajar Praktik) paling tidak ada keterangan mengapa saya sampai tidak lolos, supaya saya bisa memperbaiki untuk seleksi CPP selanjutnya.
Apakah saya kecewa dengan program ini?
iya saya kecewa, karena tidak ada kejelasan mengapa saya gagal? dan pastinya semua Guru yang pernah mengalami kegagalan seperti saya merasa heran dan bingung apa alasan tidak lolos dalam seleksi di Program Guru Penggerak.
Setelah lama saya merenung, mungkin memang ini yang terbaik buat saya, tidak lolos menjadi CPP. Tapi ini semua tidak akan menyurutkan semangat saya untuk terus dapat berbagi hal yang bermanfaat di bidang pendidikan.Â
Mungkin bukan jalan saya harus berbagi di komunitas Guru Penggerak, masih ada lagi komunitas lainnya, atau saya bisa membuat komunitas sendiri untuk bisa memajukan pendidikan di Indonesia.
Salah satunya saya semangat untuk terus berbagi tentang pembelajaran Biologi di media sosial seperti menjadi Guru Youtuber, menjadi Guru Blogger, menjadi Kompasianer dan menjadi Guru Tiktokers.Â
Banyak hal yang bisa kita buat untuk memajukan pendidikan di Indonesia, jangan terpaku dengan satu program yang sedang ngetrend saat ini yaitu Progra Guru Penggerak, yang ternyata hanya guru- guru tertentu yang bisa masuk ke dalam komunitas tersebut. Bukan berarti kita kalah hebat dari mereka tapi memang nasib yang membedakan habitat untuk kita bisa berkembang menjadi Guru yang profesional. Jadi Guru mempunyai kehebatan masing-masing dan mempunyai habitat masing-masing untuk berkembang dan berkarya.Â