Pengalamanku Mengikuti Seleksi Guru Penggerak

Siapa yang tak mau ikutan Pelatihan Guru Penggerak? 

Sejak diumumkan bahwa untuk menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas harus mempunya sertifikat Guru Penggerak. Saya mendaftar Seleksi Calon Guru Penggerak angkatan 4 dari bulan November 2020. Dan Seleksi untuk menjadi Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 4 dimulai dari bulan Maret 2021. 

Motivasi saya mendaftar pada waktu itu karena di musim pandemi ini saya selalu berburu banyak pelatihan yang mempunyai angka kredit, kesempatan emas buat saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya sertifikat pelatihan yang mempunyai angka kredit, sambil memperoleh ilmu dan pengalaman, karena bagi saya sangat susah mendapat ijin keluarga bila mengikuti pelatihan di Hotel yang harus meninggalkan keluarga. 

Maka pelatihan daring adalah pilihan saya. Dan salah satunya pelatihan Guru Penggerak. Ternyata seleksi yang harus saya jalani untuk bisa menjadi CGP (Calon Guru Penggerak) dan dapat mengikuti Pelatihan Guru Penggerak selama 9 bulan sangat panjang prosesnya, tapi saya nikmati dan syukuri, saya ikuti dengan sungguh-sungguh karena kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya, dan waktu tidak bisa dikembalikan, maka apa yang saya lakukan harus bermanfaat.

Dan alhamdulillah saya berhasil menjadi CGP bersama rekan saya yang cantik, muda dan berprestasi neng Siska Amelia, alhamdulillah saya bersyukur ada partner satu sekolah dalam menjalani pelatihan yang lama ini 9 bulan seperti sedang hamil habis itu melahirkan...  

Disini saya akan berbagi pengalaman waktu saya mengikuti seleksi Guru Penggerak angkatan 4. Pada bulan Maret kita diminta untuk mengisi Biodata, surat rekomendasi dari Kepala Sekolah, surat rekomendasi dari teman sejawat, dan mengisi esay yang sangat banyak, tetapi tenang, karena pertanyaannya berupa pengalaman-pengalaman kita menjadi Guru. 

Waktu menulis esay saya hanya mempunyai waktu sedikit sangat mepet dengan batas waktu pengumpulan, karena saya salah melihat tanggal pengumpulan, jadi saran saya kerjakan esay jauh2 hari dengan tenang dan tidak terburu-buru. 

Alhamdulillah walaupun jawaban esay ditentukan jumlah kata- katanya misal 500 kata sampai 7000 kata, tapi saya tidak merasa kewalahan karena pertanyaannya membuat saya bisa dengan leluasa mengutarakan isi hati saya, menuangkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya (seperti curhat he..he..)

Oiya jangan lupa pada saat mengerjakan esay di copy paste ke word supaya bisa kita simpan karena ternyata pada tahap wawancara yang ditanya adalah tentang esay kita, jadi masing-masing pertanyaan tiap calon CGP berbeda karena sesuai dengan jawaban esay kita. 

Berikut adalah dokumen saya, siapa tahu ada yang ingin membaca silahkan sebagai bahan pertimbangan dalam mengisi esay 

1. Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah (unduh disini)