3 Hari lalu saya saya menulis posting dengan judul "Segel GKI Yasmin di Buka Jika Prabowo Presiden". Alasan penghapusan karena dianggap copy-paste.
Pernyataan copy-paste yang dilaporkan oleh pengguna yang 'mungkin' tidak suka dengan apa yang saya tulis. Memang sebagian besar referensi tulisan atau postingan yang saya tulis dan saya beri judul "Segel GKI Yasmin Di buka Jika Prabowo Presiden". Dalam postingan tersebut saya membagi ke dalam beberapa kategori dengan sumber saya cantumkan: Pernyataan Prabowo melalui adiknya dan siapa adiknya itu. (Tribun News + kiragerinda.org) Latar Belakang penutupan GKI Yasmin (kompas.com) Pernyataan Human Rights Watch (wikipedia.org) Tulisan ini saya posting juga di blog yang saya kelola westjava27 (bisa dibaca di link yang saya cantumkan), saya hanya bertanya kreteria copy-paste yang dialamatkan seseorang sehingga admin menghapus postingan/tulisan saya. Inti dari tulisan postingan saya itu adalah pada bagian akhir paragraf yang saya beri judul "Apakah dengan menjadi Presiden dapat menjamin kehidupan kebebasan beragama": dengan narasi seperti di bawah ini: "Seperti dikemukakan di atas, tentang pernyataan Prabowo bila terpilih menjadi Presiden, maka kasus yang menimpa GKI Yasmin akan diselesaikan dengan cara membuka segel. Artinya Jemaat GKI Yasmin dapat kembali beribadah dan memperoleh kebebasan dalam menjalankan ibadahnya. Bila memang benar apa yang dijaminkan oleh Prabowo ini (mungkin) akan menjadi sejarah besar bangsa Indonesia, terlebih dari itu, apakah Prabowo sanggup menghadapi para ormas yang memiliki pandangan berlawanan dengan pernyataan Prabowo. Kalau pun Prabowo dalam pemilihan presiden nanti ternyata dapat dikalahkan oleh pesaingnya Jokowi-JK, jemaat GKI Yasmin dan seluruh kaum minoritas di negeri ini akan melontarkan pertannyaan yang sama, yaitu Apakah mereka sanggup menjamin kemerdekaan beribadah dan beragama di negara ini? Atau sejarah kembali akan menuliskan "Minoritas...nasibmu sudah ditakdirkan seperti itu di negara ini, terima saja" Saya bukan seseorang yang memihak kandidat yang sedang 'bertarung', melalui kompasiana, saya hanya mencoba mengingatkan para 'kandidat', bahwa "apa yang akan mereka lakukan jika menjadi presiden berkaitan dengan masalah HAM dan SARA". Berjiwa Besarlah.... Update 05-07-2014, pukul 08:02 WIB, setelah meninggalkan notebook saya untuk menjalankan ibadah dan makan malam dan saya refresh, ternyata postingan saya telah dikembalikan, apakah ini pengaruh dari postingan yang di tulis oleh Sdr. Pepih Nugraha (http://www.kompasiana.com/pepihnugraha) yang berjudul "Jangan MAin Minta Hapus Tulisan Di Kompasiana! (http://media.kompasiana.com/new-media/2014/06/04/jangan-main-minta-hapus-tulisan-di-kompasiana-663033.html)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Politik Selengkapnya