Saat ini pengunaan smartphone terus munujukkan peningkatan yang akan masih terus berlanjut. Penggunaan smartphone saat ini tidak hanya terbatas sebagai media komunikasi saja, namun dapat digunakan sebagai peralatan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan dari penggunanya. Maka, tidak mengherankan apabila banyak ilmuwan yang mulai mencoba mengeksplorasi penggunaan smartphone sebagai bidang dalam sebuah riset ilmiah. Ssalah satu contohnya adalah, penggunaan kamera pada smartphone untuk mengukur perubahan denyut jantung manusia dengan menggunakan photoplethysmography (PPG). Metode pengukuran denyut jantung ini, menggunakan metode yang hampir sama pada alat ukur pulse-oximetry, dimana proses pengukurannya berdasarkan perubahan warna pada kulit yang dipengaruhi oleh darah yang dipompa dari atau menuju jantung. Sehingga dapat diperoleh informasi mengenai denyut jantung seseorang.
Walaupun pada awalnya penggunaan aplikasi pengukuran denyut jantung pada smartphone hanya ditujukan untuk keperluan pengecekan kesehatan tubuh, denyut jantung juga dapat dijadikan indikator untuk mengetahui keadaan emosi dari seseorang. Sebagai contoh, denyut jantung seseorang akan meningkat ketika marah, gelisah, takut dan bahagia. Sebaliknya denyut jantung akan menurun ketika sedih serta keadaan emosi yang sejenisnya.
Aplikasi smartphone yang menggunakan teknologi PPG untuk menghitung denyut jantung seseorang mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan alat ukur denyut jantung konvensional. Pertama, mudah digunakan dan yang kedua adalah alat ukurnya yang merupakan sebuah perangkat mobile, memungkinkan seseorang untuk melakukan pengukuran di luar laboratorium pengukuran. Dan yang terakhir adalah biaya yang dibutuhkan lebih murah seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan pemakai smartphone. Aplikasi smarphone untuk pengukuran denyut jantung dikembangkan oleh Azumio (dapat diperoleh melalui situs http://www.azumio.com/apps/heart-rate), yang berdasarkan pada teknologi PPG. PPG bekerja ketika jari kita ditempelkan pada kamera smartphone dan lampu LED yang berfungsi sebagai flash pada kamera smartphone dinyalakan. Kemudian, PPG yang cara kerjanya hampir sama dengan pulse-oximetry, akan mengukur dan merekam tingkat perubahan warna darah pada jaringan tubuh kita yang mana mempunyai korelasi dengan perubahan denyut jantung. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh untuk pengukuran denyut jantung dengan menggunakan electrocardiograph (ECG) yang konvensional memiliki hasil yang cukup mirip dengan menggunakan smartphone.
Melihat penggunaan aplikasi ini serta penggunaan smartphone yang semakin meningkat, maka sangatlah memungkinkan untuk kedepannya pengembangan teknologi untuk pengukuran denyut jantung berbasis smartphone akan menghasilkan hasil pengukuran yang semakin akurat. Berdasarkan penelitian saat ini yang dilakukan dengan menggunakan smartphone telah dibuktikan bahwa denyut jantung seseorang saat kondisi bahagia dan marah, memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Untuk kedepannya teknik ini, akan sangat membantu seseorang untuk mengontrol kondisi fisiologis dari tubuhnya sendiri secara rutin dengan biaya serta prosedur yang cukup mudah. Hal ini juga membuka peluang bagi para peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai hubungan antar denyut jantung dengan kondisi emosional dari seseorang didalam kehidupan kesehariannya.
Referensi :
[1] Daniel Lakens, Using a Smartphone to Measure Heart Rate Changes during Relived Happones and Anger. IEEE TRANSACTIONS ON AFFECTIVE COMPUTING, VOL. 4, NO. 2, APRIL-JUNE 2013
[2] http://www.azumio.com/apps/heart-rate
[3] http://www.youtube.com/watch?v=aEwb4ed_88I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H