Yang terbangun mengutuk gelapnya petang
Lalu, dengan kata bertinta merah
Sebut saja kertas lusuh berlumuran darah
Bersama langit yang terluka,
Kau bingkai namaku dengan sajak-sajak duka
Dan waktupun berlalu;
Hanya karena cinta, hilang sudah sebuah nyawa
Dalam lelap karya, aku menyebutnya mimpi semata
Namun mereka berkata; "disanalah nisannya berada"
Hilang tatap sesaat, aku terlelap menatap gelap
Dan hilang....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!