Mengetahui hal ini, aku segera mencari kucing ras lagi yang benar-benar berjenis kelamin betina. Tak butuh waktu lama juga akhirnya aku dapat seekor kucing ras berjenis kelamin betina. Tetapi ia masih terlalu kecil untuk dikawin oleh Uchidai. Uchidai menerimanya dengan hati terbuka. Bertiga ia akrab dan bersahabat hidup satu rumah dengan ke-dua kucing itu. Kehidupan ke tiganya sangat berwarna dengan segala tingkah polah mereka yang lucu.
Suatu hari, tepat usia Uchidai satu setengah tahun, ia keluar malam hari. Mulanya seperti biasa, ia keluar malam untuk bermain bersama kucing betina tetangga yang telah menjadi sahabatnya. Biasanya ia akan pulang tengah malam atau pada subuh hari, atau pada pagi harinya. Namun hari itu ia tak pulang sama sekali. Sampai kini ia tak kembali.Â
Uchidai menghilang secara misterius seperti Iching. Ke-duanya sama, sehari sebelum menghilang, mereka menggelendot manja di tubuhku dan tidur bersamaku. Aku mencari Uchidai selama seminggu lebih. Pada hari ke-tujuh aku meyakini ia tak kan kembali selamanya bersamaku. Aku sedih dan menangis. Tetapi aku lebih ikhlas lagi dari kehilangan hewan peliharaan yang sebelumnya. Kali ini aku menyadari, barangkali waktunya bersamaku di dunia telah cukup sampai di sini.
Kadang aku melihat foto-fotonya yang lucu dan tampan, aku masih bertanya-tanya mengapa ia menghilang, kemana ia menghilang. Tetapi aku telah cukup memahami bahwa sudah takdirku bersamanya hanya sekitar satu setengah tahun. Aku berterima kasih kepada Uchidai yang telah memberiku kenangan terindah selama ia hidup bersamaku.
Sayonara Uchidai Kun !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H