Kota Jambi yang sering disebut sebagai Tanah Pilih Pusako Bertuah pada tahun 2017 ini genap memasuki usia 616 tahun, sementara itu pemerintahan kotanya genap memasuki usia 71 tahun. Maka dalam rangka memperingati hari lahir kota Jambi secara sejarah dan administratif, sanggar tari Sekintang Dayo kota Jambi yang telah didirikan sejak tahun 1993, menggelar pertunjukkan tari kolosal  yang berjudul Hilir Ke Tanah Pilih, pada 12 Mei 2017 bertempat di Taman Budaya Kambang Kota Jambi. Pertunjukkan ini diisi oleh 200 penari anak-anak dan remaja didikan sanggar Sekintang Dayo, dan juga didukung oleh beberapa pemusik.
Hilir Ke Tanah Pilih sebagai judul pertunjukkan tari kolosal sanggar Sekintang Dayo kali ini menampilkan sejarah terbentuknya kota Jambi berdasarkan legenda yang sudah diceritakan secara turun temurun di masyarakat Jambi. Alkisah secara legenda kota Jambi terbentuk karena perjalanan Orang Kayo Hitam dan Puteri Pinang Masak yang keduanya merupan suami istri  pengantin baru untuk milir mengikuti sungai Batanghari menemukan tempat baru membangun keluarga kecilnya. Dalam milir itu, sepasang angsa dilepas ke sungai sebagai petunjuk untuk menemukan tanah yang baru dan akan mereka diami. Sepasang angsa itu merupakan pusaka dari orang tua Orang Kayo hitam untuk memandu anaknya menemukan tanah pilih. Tempat dimana sepasang angsa tersebut akhirnya berhenti dan naik kedarat dinamakan dengan Tanah Pilih Pusako Betuah atau yang saat ini dikenal dengan Kota Jambi. Dan di tanah inilah akhirnya Orang Kayo Hitam beserta istrinya Putri Pinang Masak membabat hutan, membangun pemukiman baru bagi keluarganya.
Tapi bagaimanapun juga selamat kepada sanggar Sekintang Dayo.