Mohon tunggu...
Wenny Firsta
Wenny Firsta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menyanyi dan nongkrong bersama teman-teman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Bullying untuk Menunjukkan Siapa yang Paling Kuat

24 Juni 2024   22:15 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Perundungan atau lebih dikenal dengan istilah bullying merupakan isu serius yang sedang terjadi di Indonesia. Bullying yang terjadi kerap kali kita jumpai di lingkungan sekolah. Bullying merupakan tindakan yang menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal, yang dilakukan secara disengaja dan dilakukan berulang-ulang kali.Bullying biasanya dilakukan dengan melakukan kekerasan fisik kepada korbannya. Pelaku bullying akan merasa puas jika korbannya sudah menangis atau merasa tersakiti, dengan kata lain bullying ini nantinya bisa menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga pelaku bullying merasa mendapat kepuasaan tersendiri dari apa yang telah mereka lakukan. Akibat dari bullying sendiri korban bisa menangis, terluka, hingga mendapat trauma yang mendalam. Bullying terjadi karena lingkungan yang membiarkan bullying itu terus terjadi, seperti ketidak pedulian orang-orang sekitar, toleransi terhadap tindakan agresif, kurangnya tanggapan terhadap bullying, budaya dominasi dan kekuasaan yang kuat, norma merendahkan dan diskriminatif, dan kurangnya dukungan atau sumber daya sehingga mereka mencari perhatianatau validasi atas tindakan buruk mereka.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan bullying, yang pertama karena faktor eksternal misalnya pengaruh lingkungan sekitar, tekanan sosial, atau budaya turun temurun. Lingkungan yang toxic juga akan membuat orang cenderung berperilaku buruk, selain itu didukung juga dengan alasan mereka melampiaskan penat dan amarah pada orang lain. Faktor yang lain bisa berasal dari emosi yang tidak stabil serta orang yang ingin dipandang lebih kuat atau hebat dibanding lainnya. Mereka melakukan cara kotor seperti membully orang yang lemah supaya mereka terlihat lebih kuat dibanding lawannya. Ini bisa terjadi karena faktor ketidak percayaan diri yang membutuhkan validasi dari orang lain. Pembullyan bisa disebabkan oleh alasan lain seperti dorongan untuk mendominasi atau mengontrol orang lain, keinginan untuk menunjukkan kekuatan atau superioritas, rasa tidak aman atau rendah diri, kebencian atau prasangka tertentu terhadap kelompok tertentu atau bahkan pribadi.

Belakangan ini bullying terjadi karena ingin memperebutkan kekuasaan maupun menonjolkan siapa yang lebih hebat dari lainnya. Contohnya kasus bullying yang sedang dibahas orang-orang sekarang ini ada kasus dimana seorang siswa yang merasa tidak banyak memiliki teman atau kepercayaan diri ingin bergabung ke grup hits di sekolah dengan penawaran untuk dapat masuk ke geng tersebut dia harus diospek dulu oleh anggota lama grup, ini dilakukan dengan pandangan mereka jika anggota baru bisa bertahan maka ia layak masuk ke dalam grup karena dia kuat. Selanjutnya anggota baru diminta untuk melakukan tindakan-tindakan yang merendahkan dan menyakiti siswa lain sebagai ujian keberanian atau kesetiaan. Misalnya, dia diminta untuk mengintimidasi siswa lain, mengata-katai siswa lain, menyembunyikan atau mencuri barang siswa lain, atau bahkan sampai melakukan kekerasan fisik pada siswa lain. Dalam kasus ini, tindakan pembully an yang diterima maupun yang ia perbuat harus dilakukan agar dapat diterima dan diakui oleh geng tersebut.

Hari demi hari pembullyan kian marak dan semakin parah. Pembullyan parah dapat mencakup berbagai bentuk kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis yang berkelanjutan dan dapat berdampak serius pada korban bully. Bentuk bullying yang dilakukan contohnya bisa termasuk kekerasan verbal yang terus-menerus seperti menghina, mempermalukan, atau melecehkan orang secara lisan, ancaman fisik, penyebaran rumor atau gosip yang bisa merusak reputasi. Melakukan kekerasan fisik seperti memukul, menendang, menjambak, mendorong, maupun merusak barang milik korban, maupun teror dan bahkan penganiayaan fisik yang serius. Jika pembullyan tidak segera diberhentikan maka akibatnya bisa sangat fatal kepada korban bullying.

Efek yang diterima oleh korban bullying bermacam-macam, dampaknya bisa serius dan berjangka panjang. Beberapa efeknya termasuk menurunnya kepercayaan diri, suka mengurung diri atau isolasi sosial, kecemasan, kesulitan belajar, gangguan makan, sulit untuk membangun hubungan dengan orang lain, bahkan depresi hingga keinginan untuk bunuh diri. Selain dampak psikologis yang serius, pembullyan juga dapat berefek pada kesehatan fisik seperti cedera fisik. Dampaknya tidak hanya terjadi saat masa remaja. Namun, dapat memengaruhi mental dan emosional korban hingga dewasa.

Penyembuhan efek bullying bisa dilakukan dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan. Salah satu caranya dengan bantuan konseling dan terapi oleh profesional. Bantuan tambahan dengan memberikan dukungan emosional untuk korban bullying. Untuk mencegah bullying terus menjadi budaya yang berkelanjutan, maka pelaku bullying harus ditindak dengan tegas, supaya orang yang hendak melakukan pembullyan akan berpikir akan konsekuensi yang mereka terima. Pengawasan orang tua juga harus dilakukan, serta pendampingan dan perbekalan untuk para siswa sedari kecil agar siswa bisa menanamkan sifat peduli dan sayang terhadap lingkungan dan sesama, sehingga nantinya tidak ada pikiran dan niat buruk untuk merundung orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun