Dunia internasional lagi-lagi dikejutkan oleh berita invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. 24 Februari Tahun 2022 Rusia mengirimkan pasukan tentaranya ke wilayah Ukraina dan mulai memaksa mengambil alih wilayah tersebut. Tentunya berita invasi ini mengejutkan bagi banyak orang di mana kejadian ini merupakan berita peperangan pertama dari daerah benua Eropa pada dekade terakhir. Rusia dan Ukraina adalah dua negara yang berbatasan langsung di bagian Eropa Timur. Invasi ini tentunya tidak dapat dipandang hanya melalui kacamata dari sudut pandang sekarang jauh dari itu kita harus melihat sejarah dari negara tersebut.Â
Letak geografis dari Rusia dan Ukraina yang bersebelahan memiliki sejarah yang sama di mana mereka pada awalnya merupakan di bawah salah satu kerajaan yang sama yang disebut kYivan'rus, sehingga nenek moyang dari negara rusia dan Ukraina pun memiliki keturunan yang sama. Memiliki letak geografis yang berdekatan selain Rusia dan Ukraina di sebelah utara Ukraina dan di sebelah barat dari Rusia terdapat sebuah negara kecil bernama belarus. belarus yang berbatasan langsung dengan negara yang sedang berkonflik yakni Rusia di sebelah timurnya dan juga Ukraina sebelah Selatan batas negaranya tentu memiliki andil pada perang yang sedang terjadi.
Belarus merupakan negara di bagian Eropa Timur. negara yang sebelumnya dikenal dengan sebutan BelloRusia atau Rusia putih merupakan negara terkecil di antara tiga bangsa Slavia yang dahulu berada di tangan uni soviet. Uni Soviet yang merupakan negara dengan kekuasaan wilayah terbesar di dunia setelah runtuh pada tahun 1991 wilayah dari uni Soviet terbagi atas  tiga negara yaitu Rusia, Ukraina, dan belarus. sejak runtuhnya uni Soviet pula negara belarus menjadi negara yang merdeka pada tahun 1991. Sejak kemerdekaannya dari uni Soviet, belarus telah menjaga hubungan baik dengan tetangga terdekat yaitu Rusia. Pada tahun 1999 mereka menandatangani union state foundation treaty yang bertujuan untuk menciptakan konfederasi yang terintegrasi secara politik dengan mata uang yang sama.
Belarus juga merupakan negara di tengah pulau yang berbatasan langsung dengan Rusia, Ukraina, lithuania, Latvia serta Polandia. Belarusia memang bukan negara yang bertepatan langsung dengan semenanjung Krimea yang merupakan tempat awal terjadinya perseteruan antara Rusia dan Ukraina. Semenanjung krimea yang berada di bagian selatan dari Ukraina sejak tahun 2014 tepatnya pada tanggal 2 Maret pasukan Rusia mulai bergerak menuju markas angkatan laut di semenanjung ke Krimea dengan tujuan mengambil alih wilayah tersebut. Hingga saat ini Rusia mengklaim secara resmi mengelola semenanjung krimea. Bagi Rusia belarus merupakan negara yang penting untuk keperluan militernya melawan Ukraina. Belarus sendiri berbatasan langsung sepanjang 700 mili dengan Ukraina dan CIF yang merupakan ibukota dari Ukraina lebih dekat dengan negara belarus dibandingkan negara rusia.Â
Lalu bagaimana aksi serta pilihan belarus dalam terjadinya perang antara tetangganya yakni Rusia dan Ukraina. Langkah yang diambil Belarus tentunya tidak dapat terlepas dari teori geopolitik di mana letak geografis suatu negara akan mempengaruhi keputusan politik yang diambil oleh kepala negara dari negara tersebut. kedekatan geografis antara Belarus dengan Ukraina serta kedekatan geografis antara Belarus dan Rusia mempengaruhi politik luar negeri dari belarus sendiri. Geopolitik dalam lingkup hubungan internasional dapat diartikan sebagai suatu sistem politik atau peraturan yang diwujudkan sebagai strategi nasional yang didorong atas letak geografis dari suatu negara.
Kedekatan politik antara Rusia dan juga belarus sejak kemerdekaannya atas uni Soviet mempengaruhi sikap memihak dari belarus terhadap kedua negara berkonflik. Rusia yang sudah memiliki kedekatan terhadap negara belarus juga selalu ingin memiliki kontrol terhadap belarus. meskipun kedua negara tersebut dikenal memiliki kedekatan politik akan tetapi keduanya sempat memiliki ketegangan yang mulai terlihat saat krisis di semenanjung creamnya pada tahun 2014. Pada tahun itu belarus lebih condong kepada pihak barat hingga ibukota dari belarus yakni mens mengadakan mediasi di Ukraina mengenai krisis tersebut dan tidak menyetujui klaim dari Rusia terhadap semenanjung Krimea.Â
Dewasa kini belarus yang dipimpin oleh presiden Lukashenka kini memiliki loyalitas yang lebih terhadap Vladimir Putin. dibawah kepemimpinan location Lukashenka menyebabkan meningkatnya demonstrasi atas krisis ekonomi politik dan juga militer yang hadir di Belarusia. Terbaru kini pada Tahun 2022 saat ketegangan semakin memanas presiden dari Belarusia memperbolehkan Rusia untuk menjadikan belarus sebagai tempat bersinggah dari para tentaranya baik para tentara itu sendiri maupun sebagai tempat persenjataan untuk melawan Ukraina di bagian perbatasan belarus. NATO menyampaikan pada Februari Tahun 2022 jumlah tentara Rusia yang berada di belarus berjumlah hingga 30.000 tentara.Â
Tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah Belarusia terhadap intervensinya di dalam perang antara Rusia Ukraina akhirnya terjawabkan pada tanggal 27 Februari Belarus menyatakan pada referendum konstitusional menyatakan bahwa negaranya merupakan bebas nuklir dan secara resmi menyatakan netral akan kedua tetangga yang sedang mengalami ketegangan. Pernyataan anti perang yang diusung oleh Belarusia nyatakan beberapa poin yang pertama, mengenai jumlah orang yang berpartisipasi pada perang merupakan slogan dari anti perang dan sebuah demonstrasi dari solidaritas terhadap Ukraina. Kedua, spesialis teknologi dari Belarusia juga bergabung terhadap pihak yang menolak Rusia untuk melakukan invasi terhadap Ukraina. Terakhir, Belarusia membuat sebuah grup yang disebut sukarelawan bela Rusia yang beranggotakan para pria negara Belarusia untuk menjadi pelindung terhadap Ukraina melawan Rusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H