Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Duka dari Balik Payung Bunga

30 Desember 2024   11:59 Diperbarui: 30 Desember 2024   11:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Desember mendentingkan lagunya
Hari hati pilu dari penantian yang kedua
Perempuan dalam payung bunga
Telah sampai kepada janjinya

Apa yang hendak kau tagih, sementara segala duka telah kubayar dengan penerimaan, duka telah kutukar gembira?
Apakah kau tak mengetahui bahwa aku telah memahami bahwa kebaikan bersembunyi dibalik segala duka lara?
Maka biarlah aku menyanyi riang tersenyum dalam kedamaian, bernapas dalam tenang, bersenandung lalala

Awan merentang geliatnya
Namun ia tiada menatap secara sama
Langit-langit duka
Tiada dapat menyapanya

Baca juga: Jendela Bianglala

Jogja, 30 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Memetik Bunga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun