Tetes yang rintik di genting belakang
Jeda kentara bagi lintas nan lengang
Seorang melampaui paruh baya memarahi dirinya sendiri
Tilam basah diguyur hujan sekali
Telah dia buru segala seprai sajadah
Menumpuk berhelai kaus lawas menyeka basah
Hendak memaki,
Mulutnya terkunci
Pada malam radio dinyalakan
Hati yang sunyi dia relakan
When I was young, I'd listen to the radio
Waitin' for my favorite song
Malam berjingkat pergi
Membawa kerut resahnya
Senandungnya shalalala
Setiap wo-o-wo-o, pada lagu ini
Jogja, 30 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H