Pada meja zaman, pagi terlalu buta untuk menerka muka
Namun kokok pada telinga ialah pertanda
Bila engkau menjejak selubung tua?
Pada pancuran pembersihan,
Wajah merana kuyu telah mendapat azam
Bangkit menyelinap enggannya kemalasan
Bejana di atas tungku, kepul yang selalu
Tiada perlu memburu, gegas ini itu
Diam-diam disendoknya wangi hitam, menghidu
Baca juga: Selinap Rahasia
Sehirup nuansa pagi, sesesap puisi
Pada kepul mega-mega, hati nan bunga
Hidup pula berjalan sebagaimana mestinya
Jogja, 25 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Hai Cinta
Baca juga: Mencemburui Puisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!