Orang muda yang kala itu
Menggebu dalam puisimu
Kau biarkan semenjak fajar rekah
Mengutip amarah buat pemerintah
(Sistem konstelasi tubuhnya sendiri, pantul segala cermin pekik puisi)
Menaiki mimbar-mimbar
Kegusaran dirinya
: seruak ledak jiwa
Tiada sebuah cawan dapat menampungnya
Baca juga: Pada Geraknya Kereta Malam Ini
Jakarta, 2 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Membaca Duka Mengeja Luka
Baca juga: Puisi: Sekaleng Besar Puisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!