Dalam kaos merah, stiker bendera di pipi
Angan-angan Garuda, terbang tinggi
Setiap babak dan lakon
Punya waktunya, konon
Sepak bola, katanya
Dua babak, sembilan puluh menit saja
Pada pementasan di Bahrain
Kanan-kiri gocek pemain
Manakah peluit
Tak disemprit wasit
Memanen ujar dan wo hu
Meski hepi menggerutu
Mikrofon wartawan
Pada seorang wanita
Mengaju pertanyaan
Sukakah? Sukalah!
Bahrain memang punya uang, tapi tak berkelas
Siapakah yang melindungi
Jejak fulus, barangkali
Berkelas, Sayangku
Sudah terucap dari satu warganya
Jadi benar-benar berkelas, Kasihku
Mari bergegas, juara dunia
Tiada lagi yel tak tentu
Letak bungkus makan rapi selalu
Mengantre tanpa gerutu
Menasihati dari diri dahulu
Jogja, 23 Oktober 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H