Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rendang dan Tahu

13 Oktober 2024   10:59 Diperbarui: 13 Oktober 2024   11:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas kemarau, katamu, sangat mengesankan
Mengibas leher kaus lusuhmu
Kaus lusuh lebih sejuk, katamu
Pagi yang lalu sebelum kipas angin kau nyalakan

Kapan hujan datang, mengguling-guling badan
Kau berseru menanya awan
Ketika panas menginginkan hujan
Ketika hujan, panas diharapkan

Ibarat mendamba rendang di hadapan tahu;
Rendang tak dapat, tahu tak nikmat
Kepahitan saja dapat dijilat
Cobalah ambil pelajaranmu

Jogja, 13 Oktober 2024 | Wening Yuniasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rajutan Malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun