Petani yang mahsyur kaya
Ialah produsen sebenar-benarnya
Menjadi konsumen mereka dipaksa
Betapa melorot derajadnya
Adakah pada butir benih tertanam
kemerdekaan para petaninya?
Sini, Nak, mari menanam
Sejimpit harap kita taburkan
Ke dalam masing-masing cerukan
Tutuplah kepada tawakal Kuasa Tuhan
Baca juga: Tanda Hati pada Puisi
Kelak jika kau hendak makan
Engkau tahu arah jalan
Jogja, 24 September 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Meringkas Kertas
Baca juga: Adakah Senja Melipat Harapanmu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!