Angin yang embus ke dalam  candi
Enggan membenci
Tiada keluh sebutnya bibir
Ricik air semayam zikir
Kepada nama angin memanggil
Siapalah akan disapa
Hanya dentang genta
Di ujung rusuk inggil
Siapa nama terbasuh luruh
Cengkeram ego mengendur simpuh
Tiada aku, hanyalah Aku
Satu-satunya arah menuju
Baca juga: Kenangan yang Baik
Jogja, 9 September 2024 | Wening Yuniasri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Memetik Bunga
Baca juga: Menu Sebuah Doa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!